KURUNGBUKA.com, SERANG – Rumah Dunia (RD) bekerja sama dengan PT Mitra Sendang Kemakmuran Honda Banten, mengadakan workshop menulis dan lomba esai bagi pelajar SMA & Mahasiswa se-Banten. Mengusung tema “Generasi Cari Aman,” kegiatan berjalan meriah dengan mngedepankan protokol kesehatan. Workshop juga diwarnai dengan pembacaan puisi, musikalisasi puisi, stand up comedy & musik akustik di Auditorium Surosowan – Rumah Dunia pada Sabtu (19/2/22).

Niko Sanjaya selaku ketua pelaksana kegiatan workshop menulis dan lomba esai mengatakan bahwa tujuan diadakan workshop menulis dan lomba esai adalah untuk menumbuhkan minat menulis (esai) di generasi milenial. Selain juga mengedukasi generasi muda agar lebih peduli dengan keselamatan berlalu lintas.

“Sebagai generasi muda, saya berharap, dengan digelar pelatihan ini bisa lebih banyak melahirkan generasi penulis di Banten. Juga ini merupakan salah satu rangkaian yang akan kita lanjutkan dengan praktik menulis esai dan dilombakan setelah pelatihan ini selesai,” jelas Niko Sanjaya ketika memberikan sambutan.

Pada kegiatan workshop kali ini menghadirkan narasumber yang berasal dari lingkup penulis dan penggerak literasi, seperti Hilal Ahmad (Founder ZetiZen Banten) & Rahmat Heldy HS (Duta Baca Provinsi Banten). Pelatihan dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama adalah pemaparan materi oleh Hilal Ahmad yang membedah struktur penulisan esai. sedangkan di sesi kedua adalah pemaparan materi dari Rahmat Heldy HS yang megeksplorasi bagaimana menggali ide dalam menulis esai.

Hilal Ahmad mengatakan esai itu bersifat subjektif, karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Merupakan jenis tulisan yang digunakan untuk memaparkan kejadian atau peristiwa tertentu di masyarakat.

“Di dalam esai berisi opini, pandangan atau ekspresi pribadi dari penulis mengenai sebuah hal yang sedang terjadi atau berlangsung di masyarakat. Tapi kalau kita membahas struktur penulisan esai, itu meliputi pendahuluan, isi, dan penutup. Pendahuluan cukup dua paragraf, jika terlalu banyak bisa membuat pembaca merasa bosan. Jika diibaratkan, pendahuluan adalah sebab, dan isi adalah akibat. Setelah itu, tutuplah esai dengan kalimat yang menarik dan kekinian,” terang Hilal Ahmad.

Rahmat Heldy HS menambahkan, sebelum menulis esai, kita perlu memahami tentang ide kepenulisan. Caranya adalah dengan mengamati orang lain, mengetahui fenomena di lingkungan sekitar, banyak membaca dan diakhiri dengan menuliskannya. Itu bisa dijadikan langkah-langkah menggali ide untuk menulis esai.

“Pengalaman pribadi juga dapat dijadikan sebagai ide menulis esai. Seperti pengalaman saat berkendara, ditilang polisi, atau ketika mengalami kecelakaan. Itu bisa menjadi ide yang wah ketika bisa dituliskan dengan apik,” tutup Rahmat Heldy. (Alma).