Buakar Menyeberang Kali
buakar menyeberangi kali bersama rombongan kawan
lewat kecil tete batu, teman-temannya lari
buakar takut mengikuti, ia tahu tete licin
dan berlumut. buakar takut jatuh ke sekian kali
giliran buakar di belakang meniti tete batu
ia butuh waktu lama untuk sampai.
buakar ditertawai tapi buakar berlatih hati-hati
ia tak selihai teman-temannya memilih
batu mana tempat kakinya mendarat pertama kali
dalam hatinya buakar jengkel atas ketakutan
teman-temannya memanggil-manggil agar perjalanan
ke sekolah sampai. tapi buakar masih
meniti satu persatu batu yang hendak ia lewati
saat di ujung titian, buakar berniat melompat
tapi ia takut menabrak temannya yang sampai.
2017
*
Membuat Perangkap Ikan
buakar tak mendengar ibu memanggilnya sembahyang
sembahyang bagi buakar hanya bagi orang kurang kerjaan
buakar membongkar perangkapnya tapi tak bisa lewati duri
yang diletakkan di atasnya, tajam. menyentuh mata kaki
buakar berjalan mengambil sebilah kayu
buakar tegak dengan tangan menopang dagu
melihat perangkap ikan kali musnah. sebab bendungan
airnya bah. perangkap dibuat lebar supaya banyak
menampung ikan yang nyasar; tak tau mana selatan-daya
perangkap membuih itu tandanya ikan merengsek
masuk. satu ikan meloncat dan ditangkap
buakar berencana memalamkan perangkap
tapi karena melihat ikan mengepung ia membongkarnya
saat itu buakar sadar, ternyata ia juga masuk perangkap
2017-2018
*
Buah Mangga Jatuh
buakar berenang ke seberang ingin buah mangga
milik raden yang tumbuh di pinggir kali. buakar bingung
bagaimana caranya biar pak raden tak tahu
ia memanjat dengan cepat. seseorang teman buakar siap
menunggu di bawah kalau buah mangga sudah jatuh.
buakar melirik ke sana ke mari
“raden sedang tidur di bongkah batu sembahyang”
kata teman buakar berbisik.
buakar memanjat dengan cepat
sedangkan temannya pura-pura menyelam di kali
buakar mulai memetik buah matang yang kira-kira
tak butuh diperendu di bawah tanah.
setiap mangga yang dipetik, buakar menjatuhkannya
dan dengan segera temannya menyelam.
meski raden belum bangun, tapi buakar belum mau turun
2017
*
Anjing Mengejar Buakar
di tengah malam suara anjing dekat kuburan
membuat buakar takut pulang
setiap minggu malam buakar waspada
anjing akan mengejarnya
dada buakar mulai deg-degan
di belakangnya tak ada orang.
buakar melangkah pelan
berniat berlari tapi tak berani.
anjing menggonggong
buakar siap lari tapi masih menahan diri
anjing mulai mendekat, buakar berjinjit
sembunyi di bilik tembok
anjing berlari-menggongong
buakar menahan napasnya
anjing menggonggong makin keras
buakar berdiri, anjing berlari ke arah kubur
orang sakti dari kampung sebelah
sedang buakar mulai melepas sandal
berlari menuju rumah
anjing menggonggong keras tapi tak tahu
kalau buakar sudah pergi-lari
2017
*
Buakar Belanja ke Kota
buakar ingin ikut kakek ke kota
kakek tergopoh-gopoh menarik tangan kirinya
ke bibir jalan menunggu carry yang berseliweran
carry putih bertulis asmara laela berhenti di depannya
buakar naik sembari mendonga langit mobil
berkarat. kakek memeluknya
setibanya buakar nyasar,
ia mengira terminal adalah pendaratan terakhir
kakek menarik lengan kirinya menyari mobil
yang hendak ditumpangi ke tujuan lain
2018
*
Menginjakkan Kaki Pertama
buakar sampai, melihat kota seperti dalam tv
hitam putih milik pemerintah
ada toko tua saudara sipit matanya
saudara penjual kurma mancung hidungnya
kakek mengajaknya melihat kitab sewarna tanah
buakar melongo ke arah kerumun
ada orang burek di samping
sibuk membalikkan buku kiat hidup bahagia
kakek bertanya buku apa yang buakar ingin baca
tak ada, katanya. tapi kakek memaksa
seperti ia menyuruh buakar ngaji
buakar tersandung di depan kasir
ia tak mengangis.
kakek juga tak mengangkatnya
2018
*
Terasing di Jalan Lingkar
ada jalan di tengahnya juga taman
tapi buakar tak melihat kali yang dipenuhi
tahi dan bambu yang menjorok
sembari berjalan kakek menariknya pulang
bukar manut tapi matanya sontak menengok
jalan lingkar yang dipenuhi spanduk orang
ia merasa pernah melihatnya
kakek salah jalan, kata buakar
kakek tersenyum
kakek menuntun.
ini jalan lingkar, kata kakek
membulatkan arah telunjuknya
buakar tak paham kenapa jalan dibuat melingkar
padahal di rumah jalan itu lurus
seperti penggaris guru ngajinya
2018