Sajak Musim Gugur

kukenang selembar musim
pada hari yang hijau
ketika pagi menemui mendung
mimpi berembus pelan
sumbang mata angin menghantar rindu
mengapung memuncaki ujung waktu.

kering tubuhku tak dikisahkan waktu
hari ke hari terus berlalu
layu mata hidupku mengecup langit ungu
menyambut kehilangan yang tiba di halaman.

mana kala suara burung berlabuh
dan jendela belakang lupa ditutup
hening asap tungku meluas
nafsu pun tiba sebagai angan
yang tidur di musim gugur.

Sumenep, 2022

***

Perang dan Puisi

Gaza

setelah perang
akan tiba sakit
di rumah para pejuang
sebelum raib nasib

kau tulis kata
: setajam pedang
seperti kenangan
datang dan pergi
mengiris sunyi.

sementara harapanmu
bercampur darah
amis di lidah.

namun kau tetap bersikeras
pada sesuatu yang tak ada
seperti perang dan puisi
selalu berakhir dalam bunyi.

Sumenep, 2023

***

Di Gaza

di kota kecil itu
ketika pagi setinggi pintu
bom berangsur khatam
jejaknya berantakan
sederas hujan
rintiknya setajam logam.

dan mendung bercerita dingin
yang tersimpan di rak buku
berpuluh pagi,
bermimpi rindu.

langit di beranda Gaza
terus menangkap bayang
sampai di kolam kesedihan
rendah rabun berembus
akal terlepas ke dimensi jauh
sejauh alir mata yang tak acuh
pada debu di air keruh.

lalu pagi selesai,
matahari yang membekas
di buku gambar anak sekolah
menebar bau lapar ke seluruh kata
sedang Hamas datang
di langkah awal menuju menang.

Sumenep, 2023

***

Dari Serbia ke Sumatra

Melos Crnjanski

telah kau tulis masa;
Serbia yang diimpikan
seperti kala dini hari di Sumatra
keindahannya melingkari karang kirmizi
yang tiap waktu diculik ombak
dalam perjalanan menuju sajak.

tapi anak waktu terus mengalir
seperti anak rinai
deras menuju hilir.

warna magenta
merajut makna senja di pelabuhan sore.
kau lihat
ranggas kesakitan
atas bangkai perjalanan
beraroma pandan.

kau bayangkan,
Sumatra yang serupa mentega
licin dan kuning dalam hening
belajar mengakrabi sunyi
di selat jari para istri
yang memasak kue untuk suaminya
di pagi yang murung.

tapi di matamu
Sumatra tetap sepotong rahang hujan
terhempas di tanah kering
bertulis sajakmu
yang dapat dibaca
di buku harian orang Serbia.

Sumenep, 2023

*) Image by @_zukkk

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia dan membagikan berita-berita yang menarik lainnya. >>> KLIK DI SINI <<<