KURUNGBUKA.com, PEKALONGAN, (11/02/2023)BPR Pekalongan berkolaborasi dengan Muamalat Institute untuk meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan beberapa program pengembangan bisnis dan juga penguatan tata kelola dari BPR Pekalongan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perekonomian daerah di Pekalongan.

Salah satu strategi yang dilakukan adalah penguatan tata kelola di bidang pembiayaan. Karena pembiayaan menjadi salah satu faktor yang dominan dalam menentukan keberlangsungan bisnis BPR. Hal ini tidak lepas dari fungsi lembaga keuangan sebagai penyalur fasilitas pembiayaan baik UKM, Mikro, maupun Konsumtif. Maka dari itu untuk meningkatkan kompetensi SDM, sejumlah karyawan BPR Pekalongan mengikuti pelatihan Analisis Pembiayaan dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Pekalongan H. Ahmad Afzan Arslan Djuanedi menegaskan akan memberikan dukungan penuh.

“Kami siap mendukung penuh strategi pengembangan BPR Pekalongan melalui peningkatkan kinerja BPR dengan adanya pelatihan maka SDM akan semakin kompeten agar berdampak pada pertumbuhan aset BPR yang berdampak untuk daerah,” jelasnya.

Selain itu, Direktur BPR Pekalongan H. Agus Djunaedi berharap adanya peningkatan potensi. “Harapan kami agar karyawan mampu meningkatkan kompetensi pada bidang analisa pembiayaan agar nantinya BPR Pekalongan dapat berkembang lebih pesat,” ucapnya.

Selain adanya pelatihan Analisis Pembiayaan dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah. Pengembangan bisnis BPR perlu dilakukan agar terus tumbuh dan berkontribusi nyata bagi perekonomian daerah.

“Target tahun 2023 ini BPR Pekalongan segera melakukan konversi menjadi BPR Syariah Pekalongan sehingga mampu memberikan dampak terhadap masyarakat dan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di daerah pekalongan,” terangnya.

Adanya program kolaborasi dengan Muamalat Institute diharapkan menjadi langkah awal dalam mendukung pengembangan bisnis BPR Pekalongan.

“Muamalat Institute terbuka dan sangat mendukung program pengembangan bisnis dari BPR Pekalongan, dalam melakukan transformasi maka kunci utama adalah di pengembangan SDM, oleh karena itu karyawan BPR harus memiliki keterampilan, integritas, kompetensi dan berdaya saing,” tambah Direktur Eksekutif Muamalat Institute Anton Hendrianto.

Muamalat Institute siap untuk mendukung penguatan bisnis BPR Pekalongan dalam hal konsultasi konversi menjadi BPRS, serta siap untuk berkolaborasi dalam upaya penguatan peran BPR Pekalongan melalui berbagai pelatihan seperti pengelolaan bisnis, service excellence, akuntansi, dan APU PPT (Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris) agar BPR Pekalongan tetap menjadi kebanggaan masyarakat dalam memberikan pelayanan prima serta terus berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat daerah Pekalongan.

Pekalongan merupakan salah satu lembaga perbankan perusahaan daerah yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Pekalongan yang selama ini berperan dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah Pekalongan serta menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah. (rls/dhe)