KURUNGBUKA.com – Anak menginginkan penghargaan. Ia mungkin tidak istimewa tapi keberanian dan ketulusan akan menunjukkan diri yang terhormat. Yang dilakukan anak senantiasa bermakna meski lekas terasakan atau terlambat disadari. Anak yang sedang bertumbuh adalah anak yang mengerti perhatian orang lain. Perhatian yang mengiringinya memiliki kepercayaan diri dan kemauan menjadi insan yang bermutu.
Anak itu bernama Nat. Ia yang mengerti musik, memberanikan diri tampil di hadapan orang lain. Yang diperoleh adalah apresiasi. Di novel berjudul Little Men (2011) gubahan Louisa May Alcott, kita ikut hadir saat Nat menghibur dengan biolanya. Pengarang menerangkan: “Tepuk tangan meriah adalah penghargaan yang lebih indah baginya daripada lemparan uang logam.” Tepuk tangan itu perhatian yang menyentuh perasaan. Nilainya berbeda dengan uang: benda yang tampak mata, yang sering kebablasan dalam nalar komersial.
Kebahagiaan yang segera tercipta di pertemuan awal bersama banyak orang yang mengesankan. Yang dirasakan Nat: “Itu adalah saat paling membanggakan dan membahagiakan dalam hidup anak malang itu saat dia dibawa ke tempat kehormatan di samping piano. Dan, semua anak laki-laki di situ berkumpul mengelilinginya, tidak satu pun memedulikan pakaiannya yang compang-camping, malah memandangnya dengan rasa hormat dan menunggu penuh semangat untuk mendengarnya kembali bermain.”
Kedatangan di sebuah rumah. Keberanian bermain musik. Penerimaan yang hangat dari pernghuni rumah. Tepuk tangan yang terdengar. Semua itu membuktikan anak pantas mendapat penghargaan, yang kelak berpengaruh dalam pertumbuhannya sebagai dewasa. Penghargaan kadang sederhana tapi benar-benar bermakna.
*) Image by Theotraphi
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<