KURUNGBUKA.com – Anak yang bertumbuh di rumah dalam asuhan orangtua memiliki hal-hal yang istimewa. Ada yang hanya dengan asuhan ibu saja atau bapak saja. Namun, ada anak-anak yang dilahirkan tapi bertumbuh di panti asuhan. Di situ, mereka tidak mendapat kasih dan pengasuhan dari bapak dan ibu. Masa bertumbuh yang berbeda.

Di novel berjudul The Lost Library (2025) gubahan Rebecca Stead dan Wendy Mass, kita mengikuti kisah anak tanpa pengasuhan bapak dan ibu, yang memiliki perhatian atas nasib anak yang sering datang ke perpustakaan. Anak yang suka membaca buku, baru saja kehilangan ibu. Ia yang berduka tapi tetap menikmati kehangatan perpustakaan dan melahap bacaan-bacaan.

Pustakawan yang melayani itu ingin mengerti kondisi si anak yang pendiam tapi keranjingan membaca buku. Pustakawan yang memiliki masa kecil tanpa orangtua. Yang dialami pustakawan: “… aku juga tidak memiliki ibu. Bahkan, aku tidak memiliki ingatan tentang ibu atau ayah. Di panti asuhan, kadang-kadang kami yang tidak memiliki ingatan tentang orangtua disebut beruntung. Namun, aku tidak pernah yakin akan hal itu.”

Ia masih percaya bahwa orangtua memberi banyak hal terhadap anak. Kemarahan orangtua atau pembatasan yang dilakukan mungkin menjadikan anak-anak memiliki kecewa dan sesalan. Namun, masa bertumbuh bersama orangtua itu keistimewaan.

Selanjutnya, ia mengenang: “Memang benar, aku tidak merindukan orangtuaku, seperti yang dirasakan beberapa anak lain. Namun, bukankah orangtua adalah sumber dari arah kehidupan?” Ia yang bertumbuh tidak menuntut jawaban yang benar.

*) Image by resensi.ilarizky.com

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<