KURUNGBUKA.com – Anak-anak memiliki pagi dengan beragam cara dan aroma. Di desa, anak-anak menemukan pagi dengan aroma masakan di dapur, kebun, sumur yang basah, atau sawah. Maka, pagi mudah ditandai dengan aroma-aroma yang berdatangan. Anak-anak tidak hanya memastikan pagi dengan terbitnya matahari. Mereka mungkin malah tidak terlalu berharap matahari adalah yang membangunkan dan mengesahkan pagi.
Ada anak yang inginnya memiliki pagi dengan aroma istimewa. Ia selalu berharap pagi adalah ketetapan aroma yang rutin atau suatu saat muncul kejutan. Yang pasti aroma pagi harus meyakinkan anak untuk bergembira memiliki hari yang bakal bergerak. Aroma-aroma apa yang diharapkan anak-anak?
Di novel berjudul The Candy Makers (2011) gubahan Wendy Mass, pembaca menjumpai anak yang sadar aroma pagi. Ia tidak mengabaikan matahari tapi ada yang membuatnya ketagihan: aroma. Yang dinikmatinya adalah aroma permen. Kita menyadari anak-anak memang penggemar permen, yang membuatnya girang sekaligus sakit.
Pagi yang manis, Logan mengawali harinya dengan aroma manis. Dunia dibentuk dengan dirinya dan permen. Yang diceritakan: “Logan tidak perlu membuka mata untuk mengetahui bahwa pagi telah tiba. Aroma manis permen kapas yang menyusup ke kamarnya berfungsi lebih baik daripada alarm jam beker.” Ia tidak perlu merepotkan orangtua yang bertugas membangunkan dengan teriak atau menimbulkan kegaduhan.
Paginya adalah permen. Pagi yang beraroma manis membuat diri bersemangat meski hari-hari tidak selalu indah. Logan percaya pagi adalah permen. Pengalaman yang berlangsung lama itu menjadi kebenaran.
*) Image by Dojo Books
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<