KURUNGBUKA.com – Bermain tidak mutlak menyenangkan. Bermain dalam waktu lama mungkin membosankan. Anak-anak tidak mau bermain tapi bosan. Semua ada batasnya.

Pada saat masih berkumpul, anak-anak yang menyelesaikan permainan membutuhkan kejuatan atau istimewa. Artinya, mereka ingin ada yang lain.

Tokoh dalam novel berjudul The Golden Road (2010) gubahan LM Montgomery mengajak: “Begini. Mari kita membuat surat kabar sendiri. Kita yang menulis semua beritanya dan kita laporkan apa-apa kegiatan kita.” Ajakan yang cukup mengejutkan. Anak-anak yang lain menemukan tantangan ketimbang kembali ke permainan yang menjemukan.

Ajakan yang membutuhkan obrolan, tidak sekadar menerima atau menolak. Maka, anak-anak itu membahas beberapa hal mengenai surat kabar. Mereka bertumbuh dalam pesona mesin cetak, yang menghasilkan banyak bacaan. Pada masa lalu, penerbitan surat kabar atau membuat masyarakat menemukan gairah membaca dan menilai zaman. Yang membaca surat kabar, yang mengetahui dunia.

Para pembaca surat kabar mengesankan “keintelektualan” dan tanggap atas perubahan yang terjadi setiap hari. Anak-anak itu meniru perkembangan yang terjadi dengan menerbitkan surat kabar. Semula, ada yang menganggap itu ide konyol. Namun, ada yang cepat sepakat membuat surat kabar.

Anak-anak mulai berbagi pengamatannya tentang surat kabar yang biasa dibaca masyarakat. Mereka memulai “permainan” baru yang asyik: menerbitkan surat kabar. Permainan yang membutuhkan kesungguhan, tanggung jawab, kerja sama, dan kecermatan. Rencana yang ingin terwujud: “Baiklah kita nama Majalah Kita saja… Kita semua akan ikut ambil bagian di dalamnya.” Anak-anak dalam permainan yang tidak biasa, yang menempatkan mereka dalam arus keaksaraan.

*) Image by Amazon.com

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<