KURUNGBUKA.com, CILEGON – Thoriqoh Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah ke-37 gelar Haul Akbar Syekh KH. Ahmad Sohari bin KH. Mas Thoif di halaman komplek makam Astana Cibeber, Minggu (08/05). Acara ini dihadiri oleh Walikota Cilegon, Helldy Agustian, dan para jamaah dari berbagai daerah seperti Rangkasbitung, Labuan, Karawang, Bogor, dan lainnya.

Perwakilan tokoh masyarakat Cibeber, KH. Irsyad Hambali, menyambut baik atas diselenggarakan haul akbar yang pertama ini di kampungnya.

“Ahlan wasahlan bagi semua tamu dan undangan. Kami atas nama tokoh masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada masyayikh yang hadir, dan memohon maaf atas penerimaan dan jamuan kami bila banyak kekurangannya dan mungkin kurang akhlaknya,” ucapnya saat sambutan.

“Mohon doanya mudah-mudahan dengan doa para masyayikh kita bisa bertaqarub dan berdzikir dan bisa mendekatkan diri pada Allah Swt. Dan mudah-mudahan Cibeber akan kembali dikenal dengan julukan Mekah Kecil-nya seperti di masa lalu,” sambungnya.

Selain itu, perwakilan dari keluarga sohibul maqam, H. Adad Musadad mengaku terharu dengan diselenggarakannya acara yang dihadiri kurang lebih 1000 jamaah ini dan disambut antusias oleh warga sekitar.

“Dengan adanya momentum Haul Akbar ini kami sebagai dzuriyat merasa terpanggil, bangga, terharu, dan menjadikan PR bagi kami untuk merenungi perjalanan hidup beliau semoga bisa menauladaninya. Mudah-mudahan kita cucunya bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt.,” ujarnya.

Dijelaskan pula dalam sambutan bahwa Syekh KH. Ahmad Sohari memiliki 7 orang anak yang tinggal dan membangun keluarga di sekitar wilayah Banten. Beliau juga murid dari Syekh KH. Tb. Muhammad Asnawi Caringin.

Sementara itu, perwakilan mursyid dari Thoriqoh Qodiriyyah wa Naqsyabandiyyah, KH. Kamran mengaku bersyukur karena masih bisa menjalankan kegiatan Haul Akbar ini.

“Alhamdulillah kami masih aktif di majelis-majelis mengisi kegiatan istigosah dan salat berjamaah. Suatu kebanggaan bagi kita melakukan pertemuan seperti ini semoga dengan ini bisa meningkatkan kualitas iman dan Islam kita,” terangnya.

Usai sambutan para tokoh, acara dilanjut dengan salawat, zikir, dan istigosah bersama jamaah yang dipimpin oleh KH. Mustofa dan KH. Mugni Ali sebagai pemimpin doa.(dhe)