KURUNGBUKA.com – Rumah memiliki benda-benda yang sangat berarti dalam menceritakan keluarga, dari generasi ke generasi. Benda yang diinginkan awet, melintasi waktu-waktu yang nanti mengantarkan cerita. Yang bisa lekas termakan adalah meja dan kursi di ruang tamu. Di situ, tercipta banyak peristiwa. Ranjang pun menentukan dalam pengisahan rumah, yang tentu tidak saja dikuasai kaum dewasa. Anak-anak turut dalam mengartikan benda-benda dalam rumah, yang makna terus bertambah atau memanjangkan biografi.

Di novel berjudul The Nutcracker and the Mouse King (2019), Hoffmann mengisahkan: “… tepat di sebelah kiri ketika kita masuk ke ruangan, berdiri menempel ke dinding sebuah lemari kaca besar, di mana anak-anak menyimpang semua benda-benda indah, yang mereka dapatkan setiap tahunnya.” Lemari adalah benda yang tanpak membuka dan menutup biografi orang-orang yang berada dala rumah. Di novel, kita membanyangkan anak-anak perlahan berkuasa terhadap lemari.

Lemari yang tidak sepenuhnya milik anak-anak. Namun, ada yang bisa diperbuat agar lemari masuk dalam bab-bab biografi anak. Lemari itu tinggi. Di atas, pemilik menaruh benda-benda terpenting, yang sulit dijangkau anak-anak. Kita mengikuti yang diceritakan pengarang: “Tepat di bawahnya adalah bagian buku-buku yang bergambar.” Tatanan di rak menentukan mutu keluarga. Tatanan itu menampil besar atau kecil hak anak-anak dalam penggunaan lemari.

Rak untuk anak-anak berada di bawah. Kebijakan yang berdasarkan usia dan kondisi raga. Yang terpenting tentu kegunaan. Anak-anak diberi hak “menguasai” lemari. Namun, berantakan mengungkapkan anak-anak yang belum tertib. Gagasan rapi telah diajarkan tapi berantakan itu menimbulkan kisruh atau kebingungan yang melanda keluarga.

*) Image by IG @di__library

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<