KURUNGBUKA.com, SERANG – Semarak Festival Hari Buku Nasional Tahun 2021 di kampus Untirta Sindangsari pada hari Sabtu 29 Mei 2021 dimeriahkan dengan acara Diskusi Literasi Budaya oleh Forum Taman Bacaan Masyatakat (FTBM) Kota Serang dengan tema “Membangun Ketahanan Tubuh Melalui Seni Budaya di Era Pandemi”.
Narasumber yang menjadi pembicara pada acara diskusi litersi tersebut bukanlah kaleng-kaleng, karena langsung menampilkan tokoh pamuncak yaitu Ketua Umum Pengurus Pusat Kesti TTKKDH, H. Wahyu Nurjamil, Dadan Sujana yang menjadi Direktur Banten Heritage juga tokoh sejarahwan dan budayawan Banten, Abdul Wahab Iskandar pembina TBM BSB Libels serta Andri Gunawan tokoh muda yang merupakan Ketua FTBM Provinsi Banten. Moderator diskusi literasi dipandu oleh Norma Septiani pengurus dari TBM Jawara.
“Kegalauan atas pandemic yang melanda dunia umumnya dan kota Serang pada khususnys terhadap kekhawatiran Kesehatan pada pengurus, relawan dan anak binaan TBM BSB Libels, kami sampaikan Ketika berlangsung peringatan Hari Anak Nasional tahun 2020 kepada Wahyu Nurjamil, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Serang yang menjadi Mitra dari TBM,” papar Abdul Wahab yang menceritakan asal gagasan pencak silat di TBM BSB Libels.
Pada saat itu Wahyu Nurjamil melontarkan tantangan agar TBM tidak hanya melaksanakan Literasi Baca Tulis saja, tapi mengimplementasikan literasi dasar lainnya yaitu Literasi Budaya berupa pelatihan pencak silat untuk menjada Kesehatan dan kebugaran tubuh.
Lebih jauh Wahyu Nurjamil mengupas luar dalam pencak silat Tjimande, yang mengawali kisahnya bahwa, “Tjimande lahir sejak tahun 1700 di daerah Bogor oleh para pinisepuh leluhur Tjimande Embah Khaer .”
Pergurusan silat Tjimande di daerah Jakarta dikenal dengan Perguruan Silat (PS) Tjimande sedangkan di Provinsi Banten kita mengenalkannya dengan Kebudayaan Silat dan Tari Indonesia Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (KESTI TTKKDH), yang secara organisasi berdiri tahun 1951 berdasarkan hasil musyawarah para kasepuhan. Pada awal masa kepemimpinan Kesti TTKKDH dikuasakan kepada Sarkoni Leos sebagai Ketua Umum.
Musyawarah besar Kesti TTKKDH ke-V pada Februari 2021 mengukuhkan Wahyu Nurjamil menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Kesti TTKKDH. Menurut Wahyu Nurjamil, “Kepengurusan Kesti TTKKDH sekarang mengemban tugas berat untuk mengembangkan organisasi dengan memodernisasi dan mengembaalikan khittah Kesti TTKKDH.”
Diharapkan ke depan, Kesti TTKKDH mampu bekerja sama dengan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dalam mengembangkan wilasata budaya dengan kegiatan atau agenda Kesti TTKKDH yang mengandung keunikan tersendiri, baik dengan kegiatan budaya urutan, rujakan maupun keceran.
“Pencak Silat merupakan hasil olah pikiran, rasa dan oleh tubuh manusia di manapun berada dalam upaya mempertahankan diri dan survive,” tutur Dadan Sudjana yang melanjutkan, “sehingga tidak dapat diketahui siapa penggagas asal usul penck silat.” Pencak Silat sudah menjadi budaya bagi beberapa daerah suku bangsa di Indonesia dan Malaysia, seperti pencak silat Minangkabau, Sulawesi Selatan, Jawa, Kalimantan dan Semenanjung Malaysia.
Ketua FTBM Provinsi Banten, Andri Gunawan mengungkapkan, “Literasi Budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya Provinsi Banten. Kami bersyukur, para penggiat literasi di Provinsi Banten dalam masa pandemik ini tidak ada yang terkena Covid 19 yang berakibat fatal karena selalu menjadi Kesehatan untuk ketahanan tubuh.
“Termasuk penggiat di TBM BSB Libels dengan mengaplikasikan literasi budaya melalui pencak silat Tjimande.” TBM BSB Libels mengimplementasikan hal tersebut dengan mendorong anak-anak binaan berlatih Pencak silat.
Gembyar diskusi literasi budaya diawali dengan penyambutan para Narasumber ke panggung diskusi dengan iringan Gembrungan tetabuhan gamelan Tjimande sebagai penghormatan pada Ketua Umum dan para tamu utama Kesti TTKKDH. Puncak penutupan diisi dengan Igelan Tepak Dua murid-murid Tjimande dari Padepokan Badak Libels dan pertunjukan debus yang mengudang decak serta sambutan tepuk tangan para pengunjang Festival Harbuknas Tahun 2021.