KURUNGBUKA.com, SERANG – Rangkaian ‘Nyenyore dan Kado Lebaran Rumah Dunia’ yang dilaksanakan di Rendez-Vous Cafe masih berlangsung seperti pada Rabu, (12/04/2023). Peserta yang hadir berjumlah sekitar 50 orang yang berasal dari TBM yang ada di Kota Serang, mahasiswa dan warga sekitar Rumah Dunia.

Pada hari keempat acara nyenyore ini menu kegiatan yang disuguhkan adalah diskusi mengenai TBM dan potensi anak muda.

Friska Lintang mengungkapkan bahwa setiap anak muda memiliki potensinya masing-masing, yang harus ditanamkan adalah rasa ingin terus belajar dan menantang diri untuk hal-hal baru.

“Salah satu cara untuk bisa membangun Indonesia adalah mulai dari diri sendiri.
Harus selalu ada keinginan dalam diri untuk bergerak dalam segala hal,” ujarnya.

Selain aktif di dunia literasi, Friska Lintang juga merupakan founder cafe Teras Bamboo yang terletak di daerah Dalung, Kota Serang.

“Teras Bamboo adalah tempat berkumpulnya anak-anak muda yang ingin belajar, jadi tidak hanya nongkrong-nongkrong saja. Tetapi ada gerakan literasi yang dilakukan,” ungkapnya.

Friska Lintang juga mengungkapkan bahwa tidak ada waktu pendek untuk terus belajar dan mengajak kepada anak-anak muda untuk terus berkarya dan mengeksplor hal-hal baru.

Ferdiyan Ananta, Founder TBM Damar 26 dan Friska Septiani Lintang Sekretaris Jenderal FTBM Provinsi Banten turut hadir dalam acara ini sebagai narasumber.

Ferdiyan mengatakan, sebagian orang membatasi dalam memahami TBM, ruang lingkup yang ada hanya membaca dan menulis saja. “Padahal TBM adalah ruang kreatif dimana segala potensi-potensi yang dimiliki anak muda bisa dituangkan di dalamnya,” ujarnya.

Ferdiyan menambahkan, saat ini TBM Damar berusia 13 tahun dan setidaknya TBM ini bisa bermanfaat. “Salah satu pengalaman yang membuat saya terharu ketika mendirikan TBM Damar 26 adalah ketika salah satu peserta kelas menulis berhasil membuat tulisan dan terbit ke salah satu koran dan peserta tersebut seorang anak yang ingin berkuliah namun terhalang kendala ekonomi,” ujarnya.

Menurutnya, setiap permasalahan sosial yang terjadi hampir semua bersumber dari kurangnya kesadaran terhadap literasi seperti kemiskinan dan kejahatan.(Ai/dhe)