#Catatan Tim Safari Literasi Duta Baca Indonesia 2022

Suatu hari di akhir tahun 2021, gawaiku berdering cukup keras di kantung celana panjang yang kupakai. Aku langsung memeriksanya, ternyata ada panggilan masuk dari Gol A Gong, Duta Baca Indonesia.

“Pik, tahun 2022 nanti apakah sudah ada rencana? Kalau belum, mau nggak ikut sama saya traveling Indonesia?”

“Sebenarnya, Opik sudah mempunyai jadwal tahun depan untuk fokus ke beasiswa. Soalnya, beberapa Kampus di Australia alhamdulillah sudah menerima Opik untuk melanjutkan pendidikan S2 di sana, tinggal cari sponsor beasiswanya aja yang belum. Tapi Kalau Mas Gong yang mengajak traveling, Opik juga pengen banget ikut, gimana ya?“ jawabku bimbang. Aku mengenal Mas Gong saat menjadi relawan Rumah Dunia pada tahun 2016 lalu. Setelah lulus kuliah, saya sudah tidak tinggal di Rumah Dunia.

“Nah, Kalau Opik ikut mulai dari bulan Januari sampai April, kita keliling Jawa-Bali-NTB-NTT. Acaranya sama seperti Gempa Literasi Jawa Barat 2018 lalu waktu Opik ikut sama Rudi dan Iyoey. Kalau sekarang, nama kegiatannya; Safari Literasi Duta Baca Indonesia bersama Perpusnas RI. Nanti Opik jadi Jang RuDun (Icon Rumah Dunia) terus baca puisi. Pokoknya seru!”

“Wah, pasti asyik Mas, Opik coba izin dulu ya sama orangtua. Nanti Opik kasih kabar lewat WA. Terima kasih banyak, Mas.”

Di rumah, aku melihat foto diriku memakai toga yang tertampang di dinding. Cukup lama, aku memandanginya sambil berpikir lebih dalam untuk belajar bertanggung jawab atas gelar sarjana yang disandang dari Kampus Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Tiba-tiba suara azan isya berkumandang, menyadarkanku dari alam pikiran untuk segera menghadap Allah. Di dalam masjid kampung, aku berdoa untuk diberikan pilihan yang terbaik. Lalu, aku memita saran orang tua dan alhamdulillah diizinkan. Aku memutuskan untuk ikut kegiatan Safari Literasi Duta Baca Indonesia bersama Gol A Gong, Daniel Mahendra, serta Rudi Rustiadi.

Tepat pada tanggal 12 Januari 2022, Aku bersama Tim Safari LIterasi dari Serang mengambil mobil oprasional Duta Baca Indoensia ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Salemba, Jakarta. Sekitar 2 jam perjalanan, akhirnya kami sampai. Aku merasa sangat bersemangat meskipun saat itu kondisi tubuhku belum begitu fit setelah 2 minggu terkena sakit radang tenggorokan.

Di dalam mobil pribadi milik Gol A Gong, terdapat empat orang; aku, Rudi, Ibu Tias, dan Mas Gong. Sesampainya di lokasi, aku melihat mobil operasional Duta Baca Indonesia yang terdapat foto diriku bersama Tim Safari Literasi.

“Alhamdulillah, tak sempat terpikir sebelumnya akan ada foto diriku yang begitu besar terpasang di mobil operasional Duta Baca Indonesia. Aku harus lebih serius lagi, nih. Aku merasa seperti orang penting saja. Haha….” gumamku tak percaya.

Kepala Perpusnas, Muhammad Syarif Bando menyerahkan langsung kepada Gol A Gong. Proses serah terima mobil operasional Duta Baca Indonesia disaksikan langsung oleh Sekretaris Utama, Deputi 2, dan Kepala Pusat Analisis. Aku perhatikan prosesnya dengan rasa syukur karena baru pertama kali ke Perpusnas RI dan langsung berjumpa dengan kepalanya.

Seperjalanan pulang ke Serang. Aku jadi orang pertama yang menggunakan mobil operasional Duta Baca Indonesia. Aku bersama Rudi pakai mobil operasional dan Ibu Tias bareng Mas Gong pakai Mobil pribadinya.

Bismillah…. Aku siap bersafari literasi!

Cirebon, 20 Januari 2022
Taufik, Tim Safari Literasi Duta Baca Indonesia 2022.