KURUNGBUKA.com, SERANG – Komunitas Rumah Dunia gelar acara ulang tahun yang ke-19, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Aneka perlombaan seperti pembacaan puisi, bulu tangkis, hafalan juz amma, menggambar, tendangan penalty (memasukan bola ke dalam tong sampah) dan lain-lain digelar bagi anak-anak kampung yang berada di lingkungan Rumah Dunia, Kampung Ciloang, Serang-Banten.

Selain melangsungkan perlombaan, juga digelar diskusi dengan mengusung tema “Peran Relawan di Masa Pandemi” dengan menghadirkan pemateri Direktur Laz Harfa Indah Prihanande, Pendongeng dari Kota Serang Susilwati, dan Lailatul Maulidiya Ketua TBM Jawara Serang. Diskusi tersebut dimoderatori oleh puteri sulung dari Sastrawan Banten Gol A Gong, Nabila N Harris.

Disinggung soal arti relawan, Indah Prihanande mengatakan, kerja relawan di masa pandemi saat ini justru semakin dibutuhkan.

“Karena banyaknya pekerja yang di-PHK, semakin banyaknya pengangguran sehingga kita perlu menolongnya. Tantangan menjadi relawan di masa pandemi ini kita harus menguatkan kerja sama, kolaborasi dengan yayasan sosial, dan relawan lainnya agar kita bisa mengatasi persoalan yang ada di masyarakat dan kerja kerelawanan terus berjalan,” kata Indah saat ditemui usai diskusi, Minggu (7/3/2021).

Indah melanjutkan, relawan itu adalah orang yang memberikan seluruh jiwa dan raganya untuk memberikan kebermanfaatan dirinya bagi orang lain.

“Menjadi relawan itu sangatlah penting. Saya mengamati generasi milenial saat ini mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi, seperti di Laz Harfa ada lulusan S2, ia bersedia menjadi relawan. Saya berpesan kepada semua, jadilah bermanfaat walaupun sederhana. Artinya bahwa menyingkirkan duri di tengah jalan pun sudah bermanfaat. Jadi relawan jangan memikirkan bayaran karena Allah akan bayar semua itu. Kita akan menemukan keajaiban-keajaiban luar biasa ketika menjadi relawan,” terangnya.

Sementara itu Susilawati yang menggeluti dunia anak-anak melalui media dongeng mengungkapkan, menjadi pendongeng tujuannya tak lain ingin membahagiakan anak-anak, selain itu lewat dongeng juga bisa menumbuhkan minat literasi di hati mereka.

“Saat masa pandemi seperti ini banyak sekali kendala, seperti tidak bisa mendongeng tatap muka harus daring, tapi itu tidak menjadi kendala serius. Banyak media yang bisa kita lakukan melalui media sosial. Saya tumbahkan dunia cerita saya di medsos. Tips menjadi pendongeng, pertama adalah niatkan yang baik, kedua mempunyai tujuan yang baik, ketiga terus berlatih mengasah kemampuan diri, dan terakhir adalah berbagi ilmu dan terapkan ilmumu pada anak-anak,” ungkapnya.

Sementara itu Lailatul Maulidiya selaku Ketua TBM Jawara menambahkan, ia berharap di masa pandemi seperti ini teman-teman relawan di komunitas mana pun, terus berkarya dan tetap semangat.

“Jalin terus komunikasi dan kolaborasi agar semua masalah mudah kita atasi bersama. Semoga pandemi ini bisa memunculkan orang-orang baik yang siap menjadi relawan yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi,” pungkasnya. (Sejo Qulhu)