KURUNGBUKA.com, SERANG – Kegiatan Nyenyore Rumah Dunia hari ketujuh sukses diselenggarakan di Rendez-Vous Cafe, pada Sabtu (23/04/22) dengan mengusung tema “Bedah Buku Novel Yuni”.

Pada acara tersebut mengundang Ade Ubaidil penulis Novel Yuni dan Firman Venayaksa akademisi UNTIRTA sebagai pembicara, juga Nursanik sebagai moderator.

Buku novel Yuni yang menceritakan seorang wanita yang mengejar mimpinya, tetapi wanita tersebut mendapatkan cemooh dari lingkungannya.

Bahkan melihat realita yang ada, fenomena tersebut masih banyak terjadi di kalangan masyarakat dan hanya orang-orang tertentu saja yang mendukungnya.

“Sebenarnya buku ini menceritakan sosok wanita yang mengejar mimpinya, tetapi dari masyarakatnya tidak mendapatkan dukungan,” kata Ade.

Selain itu, buku ini menceritakan sosok wanita yang berani melawan budaya-budaya lama di masyarakat, khususnya Banten sebagai setting lokasi film Yuni.

“Yuni ini sosok wanita yang berani melawan paham lama di masyarakat, seperti kebiasaan kita di kampung kalau dilamar cowo harus menerimanya,” sambung Ade.

Untuk melawan budaya lama di masyarakat, kita harus mendapatkan bantuan dari yang lain, seperti Kartini bisa sampai saat ini berkat bantuan kakaknya Kartono.

“Seorang tidak akan berhasil tanpa bantuan para elemen yang lain. Dan Yuni termasuk orang yang didukung oleh subjek lain. Jangan bilang orang tua Yuni itu kolot justru orang tua Yuni mendukungnya,” pungkas Firman. (Salma)