KURUNGBUKA.com, SERANG (15/05/2023)PT Bank Muamalat Indonesia dan Muamalat Institute berkolaborasi untuk memperkuat ekosistem pendidikan di Banten melalui kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara (STIF Syentra), Banten.

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara STIF Syentra dengan Bank Muamalat Indonesia dan Muamalat Institute yang dihadiri oleh Ibu Hj Siti Haniatunnisa, LIB, MH, CRGP selaku Ketua STIF Syentra, Bapak Agung Prambudi selaku Head of Distribution Network Manager Bank Muamalat Indonesia, Bapak Aber Nurhadi selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kabupaten Serang, Bapak Anton Hendrianto selaku Head of Human Capital Strategy and Development dan Direktur Eksekutif Muamalat Institute dan tamu undangan serta mahasiswa STIF Syentra yang dilaksanakan pada Senin, (15/05/2023) bertempat di Aula STIF Syentra.

Penguatan ekosistem tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengembangan kualitas sumber daya insani yang kompeten, secara luas hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan juga mendorong pengembangan industri keuangan syariah di Banten.

Hj Siti Haniatunnisa, LIB, MH, CRGP selaku Ketua STIF Syentra menyatakan bahwa STIF Syentra Banten menyambut positif dengan adanya kerja sama ini dikarenakan akan memperkuat sinergitas dengan industri yang mendukung program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari Kemendikbud serta Tri Darma Peguruan Tinggi.

“Hal ini memperluas wawasan, skill, dan kompetensi dan pengalaman bagi mahasiswa, dosen, dan civitas akademika terkait industri perbankan syariah. Daya serap lulusan yang semakin dibutuhkan industri menjadi indikator keberhasilan dari kampus dalam mencetak lulusan yang kompeten,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Head of Distribution Network Manager Bank Muamalat Indonesia, Agung Prambudi menyatakan bahwa kerja sama Penguatan Ekosistem Pendidikan ini merupakan bentuk komitmen kepada STIF Syentra sebagai mitra Bank Muamalat Indonesia.

“Tidak hanya dengan pihak kampus, namun seluruh civitas akademika, penguatan SDM yang unggul akan menciptakan generasi insani yang akan menjadi talent terbaik bagi industri perbankan syariah di masa mendatang,” ungkapnya.

Selanjutnya, Bapak Aber Nurhadi selaku Kepala DPKD Kabupaten Serang mengatakan siap mendukung.

“Saya mendukung upaya penguatan ekosistem pendidikan khususnya di bidang literasi di Banten karena diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Serang,” jelasnya.

Setelah sambutan serta penandatangan kerja sama tersebut, dilanjutkan dengan adanya Kuliah Tamu dengan tema “Leadership dan Karir Mahasiswa” oleh Direktur Eksekutif Muamalat Institute, Anton Hendrianto. Dalam kesempatan tersebut, Anton menyampaikan bahwa pentingnya untuk mengasah softskill bagi para mahasiswa khususnya leadership, karena kepemimpinan sangat penting dalam membentuk karakter seseorang dan membangun rasa percaya diri.

Menurut Anton, saat ini tantangan yang dihadapi adalah industry gap yaitu adanya mismatch antara jumlah lulusan perguruan tinggi dan jumlah kebutuhan industri perbankan syariah yang tidak seimbang. Hal tersebut disebabkan adanya skill mismatch, lulusan saat ini memiliki skill dan kompetensi yang hanya unggul di bidang kognitif namun sebaliknya di social skill dan juga interpersonal seperti problem solving, decision making, dan critical thinking masih perlu dikembangkan.

“Sinergi dengan pihak kampus melalui program pengembangan skill tersebut diharapkan dapat menjadi langkah dalam pembentukan karakter, karena industri perbankan syariah saat ini membutuhkan talenta-talenta yang mampu berpikir out of the box, kreatif, dan juga kompeten di bidangnya,” harapnya.

Di akhir kesempatan, poin dari kerja sama tersebut adalah Bank Muamalat Indonesia siap untuk mendukung program pengembangan STIF Syentra melalui produk-produk perbankan syariah yang mengandung nilai-nilai kebaikan dan kebermanfaatan. Hal ini ditunjang dengan peran Muamalat Institute sebagai anak perusahaan dari Bank Muamalat melalui berbagai program pengembangan SDM seperti pemagangan, pelatihan, sertifikasi, dan juga bisnis inkubator bagi seluruh mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidikan dalam meningkatan skill dan kompetensi serta daya saing para lulusan.

Ke depannya Bank Muamalat Indonesia dan Muamalat Institute terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah melalui program-program Link and Match Kampus dan Industri seperti Muamalat Enlightenment Campaign Program (MINTERIN), Muamalat Indonesia Kompeten (MIKO), Muamalat Institute Kuis Interaktif (MIKIR), Muamalat Institute Business Innovation Incubator (MIBII) hingga Dosen Tamu. Melalui program tersebut diharapkan mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam menggerakkan inklusi produk dan layanan keuangan syariah serta ekonomi syariah. (rls/dhe)