Bercinta
kau selalu ingin bercinta dengan tembok-tembok rumah ibadah. agar sejumlah iman
warna ungu tua dan semerbak melati ikut mengerubungi kelaminmu. kau selalu ingin
bercinta dengan suara-suara panjang masa lalu dengan bunyi hantu yang jika
tubuhmu menepi, tak dikutuknya dengan puisi. kau selalu ingin bercinta agar
tubuhmu bergembira.
***
Metamorfosis
kau mulai melepas kulit dan mengeluarkan sayap setelah hantu-hantu di kepalamu
berhenti meneror. kau percaya keleluasaan adalah udara pagi yang kau cintai. kau
sebetulnya tak merasa kesepian, kendati matamu basah dan bibirmu mengerucut
dan berliur seperti menghapus kehampaan-kehampaan yang selalu mengerubung.
kau mulai menjadi pengetahuan baru.
***
Sarjito
kabut lesap di koridor. orang-orang memelihara selang infus dan cemas
menggantung. kau menaiki eskalator dan menimbang seberapa menakutkan
monster di kepalamu. tanganmu mengembun seperti perasaan iba pada masa
depan. seorang resepsionis, menawarkan obat untuk menjauhi sakit tetapi sakit
bersumber di dadamu.
*) Image by Titan Sadewo – ‘masa lalu’