KURUNGBUKA.com – Disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra dan diproduseri oleh Ram Soraya, film horor lawas ini mengisahkan Burhan (Advent Bangun) yang jatuh miskin setelah perbuatannya pada Karlina (Nina Anwar), anak direktur yang kemudian memecatnya. Karena terobsesi ingin cepat kaya, Burhan mencari Nyi Blorong (Suzanna). Dalam perjalanannya, ia bertemu seorang dukun ilmu hitam yang dikutuk oleh Nyi Blorong. Dukun itu menunjukan tempat Nyi Blorong dengan syarat Burhan harus membalaskan dendamnya.
Setelah memenuhi syarat-syarat yang diajukan, Burhan berhasil menancapkan tusuk konde di kepala Nyi Blorong hingga ia berubah menjadi ular dan tidak bisa kembali ke wujud semula. Ular tersebut dipelihara oleh Johan (George Rudy), seorang penyayang binatang yang memiliki pacar bernama Susy (Suzanna). Ketika tusuk konde itu dicabut, Nyi Blorong kembali ke wujudnya. Burhan yang ditugaskan menangkap Nyi Blorong justru salah sasaran, karena yang ditangkap adalah Susy, kekasih Johan. Pada akhirnya, Nyi Blorong sendiri yang menyelamatkan Susy.
Sebagai film horor era 1980-an, kualitas gambar yang ditampilkan cukup mengejutkan karena relatif jernih, meski efek-efek visualnya masih terasa kasar. Film ini juga berani menampilkan adegan vulgar tanpa sensor, sesuatu yang jarang ditemui di masa sekarang. Akting Suzanna patut diapresiasi karena berhasil mempertahankan aura seramnya, bahkan dengan set yang sederhana jika ditonton hari ini. Beberapa bagian visual set pun cukup mengesankan, didukung adegan-adegan mistis yang menegangkan.
Dari segi cerita, ada keunikan ketika makhluk halus seperti Nyi Blorong berhadapan dengan makhluk halus lain yang juga jahat, serta konflik manusia dengan manusia. Porsinya terasa seimbang. Namun, ada ketidakkonsistenan dalam penyampaian nilai moral, karena justru keluar dari karakter Nyi Blorong alih-alih tokoh spiritual.
Andai film seperti ini digarap dengan teknologi sinema masa kini, potensinya bisa sangat besar—bahkan mungkin sejajar dengan film horor modern semacam Midsommar yang banyak meraih penghargaan festival. Untuk ukuran film Indonesia era 1980-an, Petualangan Cinta Nyi Blorong sudah sangat baik dan berani.
Skor: 7/10
*) Image by themoviedb.org