KURUNGBUKA.com, SERANG – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), pada tahun 2024 ini kembali menyalurkan Bantuan Pemerintah kepada Calon Penerima Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan: Penguatan Komunitas Sastra Tahun 2024 Periode II Bantuan Penghargaan.
Di antara 51 sastrawan Indonesia penerima bantuan penghargaan, Toto ST Radik dan Gol A Gong, dua pendiri Komunitas Rumah Dunia tersebut terpilih sebagai sastrawan atas kiprah kesastraannya selama 40 tahun berkarya tanpa henti. Selain itu Komunitas Rumah Dunia menerima juga bantuan pemerintah untuk Komunitas Penggerak Literasi tahun 2024.
Sejak tahun 2023, Badan Bahasa telah menginisiasi rintisan penyaluran Bantuan Pemerintah (Banpem) Bidang Kebahasaan dan Kesastraan: Penguatan Komunitas Sastra. Pemberian bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan peran komunitas sastra sebagai pihak pemroduksi karya dan dapat menjadi penggerak sekaligus penguat dalam membangun kesastraan di tengah masyarakat, serta mengembangkan kesastraan dan menyebarluaskan produk karyanya.

apresiasi bagi para pelaku/pegiat sastra yang telah mendedikasikan hidupnya untuk menggerakkan, membangun, dan mencipta karya sastra juga perlu mendapat perhatian pemerintah. Pemerintah perlu membantu para pelaku atau pegiat sastra sebagai bentuk apresiasi atas kegiatan kesastraan yang telah dilakukannya. Tentu saja, apresiasi dalam bentuk penghargaan ini juga menjadi pemantik pemerintah daerah, lembaga, atau masyarakat setempat untuk lebih menghargai pelaku atau pegiat sastra yang ada di tengah masyarakat.
Toto ST Radik, sebagai penyair menyampaikan rasa senang dan gembira atas penghargaan yang telah diraihnya. “Karena ini penghargaan atas kesetiaan berkarya selama 40 tahun di dunia sastra. Ada juga sastrawan lain yang 50 tahun berkarya. Terima kasih kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek,” terangnya saat diwawancarai oleh tim redaksi Kurungbuka.com, Selasa (27/08/2024).

Perjalanan untuk mendapatkan penghargaan tersebut, diceritakan oleh Mas Toto, sapaannya, secara antusias.
“Sebenarnya saya sudah dihubungi oleh Kantor Bahasa Provinsi Banten sekitar bulan April/Mei, tapi karena belum lengkap berkas akhirnya tidak jadi diusulkan. Ternyata pada bulan Juni dihubungi kembali untuk melengkapi berkas usulan pada periode ke-2. Alhamdulillah ketemu piagam penghargaan juara lomba karya tulis, juara lomba baca puisi, dan sebagainya pada tahun 1982 atau ketika itu saya masih SMA,” kenangnya.
“Juga aktivitas lainnya yang berhubungan dengan bidang sastra, terutama puisi. Semuanya discan dan disusun ke dalam portofolio 40 tahun berkarya. Sampul buku, kliping pemuatan puisi di media massa, foto-foto, dll. Juga file tersendiri masih aktif bersastra 5 tahun terakhir. Alhamdulillah lolos verifikasi,” sambungnya.
Perjalanan untuk mencapai tahap tersebut, menurutnya harus memiliki kesetiaan berkarya. “Intinya terus menulis dan tak putus berkarya. Daya Konsisten, keras kepala, dan daya juang harus beriringan,” kata Toto, yang juga seorang pensiunan pegawai negeri sipil.

Penyerahan penghargaan dilaksanakan 26-28 Agustus 2024 di Jakarta. Namun Toto berhalangan hadir, “Saya harus ke Yogyakarta menghadiri wisuda S1 putri saya di UGM. Kabar dari Kantor Bahasa Provinsi Banten panitia dari Badan Bahasa pusat pekan depan akan ke Serang,” imbuhnya.
Ada satu pesan khusus yang disampaikan oleh Toto dalam sesi wawancara, khususnya bagi kaula muda agar punya semangat tinggi untuk berkarya.
“Menjadi penulis, apalagi penyair itu tidak mudah. Terutama dari sisi finansial. Tapi jika kita tekun dan setia pada akhirnya bakal menemukan jalan kebahagiaan. Lagi pula ukurannya bukan finansial semata. Kalau suka jangan gampang menyimpang. Kalau cinta jangan gampang berpaling,” pungkasnya. (fjr/dhe)







