Di Cekung Matamu

(1)
Dari mana kesedihan yang bertengger di matamu berasal? Masa lalu bergumpal-gumpal membentuk awan mammatus. Ketika petir memerahnya jadi peluru hujan, segera matamu jadi cekung rawa, menghimpun cairan luka.

(2)
Kalender yang dipaku di dinding dahimu, semoga masih menyimpan ketabahan. Hari-hari yang bakal lahir dari uterusnya bakal memeluk kemungkinan dari fosil catatan yang dipaksa khatam.

(3)
Terimalah karangan bunga bagi rindumu yang rimbun perdu, juga asa yang yang remuk dipukul gada realita. Keduanya telah menyisakan epitaf di ceruk dalam dadamu. Tak perlu kau ziarahi atau taburkan kuntum kamboja. Dengannya amfora Potamoi yang rajin melukis sungai di lanskap pipimu, akan mati, lebur dalam memori.

Sumenep, 2023

***

Perempuan yang Didera Jam

Burung hantu di antara ranting dedalu yang selalu temani malam di rimba matamu adalah aku, poster hidup yang kau paku kuat-kuat di dinding dahimu, kertas tarikh bersepuh tinta hitam yang di malam binal selalu bercerita mengenai kunjungan madu di lindap pahamu; netes meracuni jam.

“Karena luka kau hidup.” Matamu yang sekian tahun dikhianati kata-kata, liar seperti Medusa, kesumat yang busung di dada, merah bara.

Barangkali, telah terbakar ribuan patung dewa dan kitab suci di kepalamu–serupa Medusa yang kemudian hari menyemburkan murkanya, hingga segala tentang dirinya adalah kutukan. Dan aku adalah abu tersisa–semacam barang antik museum yang wajib diabadikan untuk mengenang sebuah agresi tahun kirmizi.

“Karena luka kau hidup” ucapmu, dan rambut-rambut ular di kepalamu mengutukku jadi batu yang tak bisa lagi dimasuki firman para dewa, juga cinta.

Sumenep, 2023

***

Yang Lebih Siksa Bagi Arwah

;Kereta Semar Lembu

Apa yang lebih patut disyukuri
Daripada kembalinya nama-nama
________Yang hilang bersama tamatnya cerita,
Kepada belulang yang membesarkannya?

Tulang; bekas rumah yang dirapuhkan waktu
Akan tetap jadi persemayaman
Orang-orang yang jasadnya
Disembunyikan ingatan.

Arwah-arwah yang menua
di dunia yang makin renta
Dengan doa yang sejak mula

_________Telah koma,
Adalah bagian lain dari neraka.

Maka masih sifat terlarangkah
Iri dan dengki?
_______________Jika selepas malam
_______________Mereka lihat arwah
_______________yang baru lahir di luas barzakh
_______________Segera dijemput kereta madah
_______________Tembusi cakrawala.

Tak cukup air mata
Meratapi kutuk, juga sunyi
Yang lahir dari tahun-tahun
Penantian yang makin keriput;
__________Tuk lari dari bumi yang makin kisut.

Hanya doa
Hanya doa
Terus dilayarkan
Sebagai pelipur lara
Kutukan tak berkesudahan ini.

Sumenep, 2023

***

Perayaan di Hutan Terbelah Rel

;Kereta Semar Lembu

Berpestalah,
Menarilah,
Tertawalah segenap arwah
Yang tubuhnya dikutuk tahun
Dengan keabadian awut-awutan.

Di hutan terbelah rel
Perayaan menyentuh langit
Memenuhinya dengan tabuhan dan candaan
_______-(Atau mungkin tangisan?)
Sebab tiada yang lebih patut disyukuri
Selain datangnya kereta
Untuk membawa serta
Doa mereka yang renta.

Dan bagi Lembu
Kereta yang bakal datang
Adalah mimpi berpuluh tahun
Yang berakhir lahir sebagai kenyataan.

Kereta yang bakal datang
Dengan diiringi perayaan
Akan membawanya pada ajal kutukan;
________Tubuh tinggal tulang yang dikikis keabadian.

Sumenep, 2023

*) Image by istockphoto.com