KURUNGBUKA.com, JAKARTA — Apa jadinya jika hidup dan mati ditentukan hanya oleh satu kursi pesawat? Pertanyaan inilah yang diangkat film terbaru Tukar Takdir, drama petaka pesawat yang diadaptasi dari buku laris karya Valiant Budi. Film ini disutradarai Mouly Surya, diproduseri Chand Parwez Servia dan Rama Adi, serta merupakan kolaborasi Starvision, Cinesurya, dan Legacy Pictures.

Menghadirkan genre baru yang jarang dieksplorasi di perfilman Indonesia, Tukar Takdir menggabungkan ketegangan investigasi kecelakaan pesawat dengan drama emosional penuh luka dan kehilangan.

Cerita berpusat pada Rawa (Nicholas Saputra), seorang programmer IT yang menjadi satu-satunya penumpang selamat dari kecelakaan pesawat Jakarta Airways 79 yang menewaskan 132 orang. Hidup Rawa berubah drastis ketika harus berhadapan dengan Dita (Marsha Timothy), seorang notaris tangguh yang kehilangan suaminya, Raldi (Teddy Syach), dalam kecelakaan itu. Luka Dita semakin dalam ketika ia mengetahui bahwa Rawa dan Raldi sempat bertukar kursi—dan secara tragis, bertukar takdir.

Rawa juga dipertemukan dengan Zahra (Adhisty Zara), putri dari pilot pesawat naas tersebut. Tiga orang asing yang terhubung oleh satu tragedi, menjalani perjalanan untuk berdamai dengan kehilangan, takdir, dan luka yang mereka pikul.

Selain Nicholas Saputra, Marsha Timothy, dan Adhisty Zara, film ini juga menampilkan jajaran bintang papan atas seperti Meriam Bellina, Marcella Zalianty, Teddy Syach, Roy Sungkono, Ariyo Wahab, Revaldo, Hannah Al Rashid, Tora Sudiro, Ringgo Agus Rahman, dan banyak lagi.

Mouly Surya menghadirkan pendekatan unik dengan memadukan intensitas investigasi air crash dan drama emosional. Visual chaotic di dalam pesawat, sinematografi realis, hingga scoring yang menghantui, membuat Tukar Takdir bukan sekadar film tentang bencana, tetapi juga perjalanan manusia menghadapi luka terdalam.

“Film ini bukan hanya tentang petaka sebuah moda transportasi, tapi juga tentang bagaimana karakter-karakter di dalamnya berdamai dengan takdir,” ujar produser Chand Parwez Servia pada malam Gala Premiere pada Kamis (25/09/2025).

Nicholas Saputra menyebut Tukar Takdir sebagai pengalaman berharga: “Bagi saya, film ini bukan hanya soal tragedi pesawat, tapi juga refleksi bagaimana manusia terus mencari cara untuk merasa aman, sekaligus berdamai dengan kehilangan.”

Marsha Timothy menambahkan, “Dita adalah karakter dengan duka mendalam, tapi ia memilih menjadikannya perjalanan untuk memaknai kembali hidup.”

Sementara itu, Adhisty Zara menyebut perannya sebagai Zahra penuh lapisan emosional: “Sebagai anak pilot yang kehilangan ayah, Zahra berusaha menutup duka dengan senyum. Rawa hadir sebagai sosok yang mengisi kekosongan itu.”

Film Tukar Takdir akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 2 Oktober 2025. Ikuti kabar terbarunya di Instagram @tukartakdirfilm, @starvisionplus, @cinesurya, serta TikTok @StarvisionMovie. (rls/dhe)