KURUNGBUKA.com, SERANG – Lomba Menulis Cerpen Berbasis Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Provinsi Banten yang menjadi rangkaian Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2025 resmi mengumumkan para pemenangnya di Alun-Alun Pancaniti, KP3B, Serang, pada Minggu (12/10). Dari 225 naskah yang masuk, karya berjudul “Lesung Ibu” karya Muthakin Al-Maraky asal Kota Cilegon berhasil meraih Juara Harapan I, menempatkannya di antara enam penulis terbaik nasional yang lolos kurasi tahun ini.

Kompetisi menulis cerpen tersebut diselenggarakan oleh Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-25 Provinsi Banten. Lomba ini terbuka untuk peserta nasional, namun tetap memprioritaskan penulis berdomisili di Banten dengan tema utama Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) sebagai upaya menggali, melestarikan, dan menghidupkan kembali identitas budaya daerah melalui karya sastra.

Para pemenang ditentukan melalui proses kurasi yang melibatkan tiga juri: Arip Senjaya, Tias Tatanka, dan Niduparas Erlang, yang menilai kekuatan ide, kedalaman budaya lokal, serta kualitas literer setiap karya.

“Juri betul-betul menilai karyanya karena di naskah yang diserahkan panitia ke kami tidak disertakan nama penulisnya. Jadi, kami pun turut menebak-nebak siapa nama pemenangnya,” ungkap Tias.

Dalam hasil akhir, Qizink La Aziva (Kota Serang) dengan cerpen “Brug” dinobatkan sebagai Juara I, disusul Risen Dhawuh Abdullah (Yogyakarta) dengan “Tirtaysa” di posisi kedua, dan Ade Mulyono (Jakarta Selatan) dengan “Juru Masak Terakhir” sebagai Juara III.

Sementara itu, Muthakin Al-Maraky, yang juga merupakan anggota redaksi media sastra daring Kurungbuka.com dan guru MTs di Al-Khairiyah Karangtengah, mengaku tidak menyangka bisa meraih penghargaan di tengah persaingan dengan banyak nama besar di dunia cerpen Indonesia.

“Saya bersyukur sekali, tidak menyangka bisa menang. Banyak peserta yang sudah lama berkarya dan dikenal luas. Ini menjadi penyemangat untuk terus menulis tentang Banten dan kebudayaannya,” ujarnya saat dihubungi usai pengumuman.

Selain Muthakin, penghargaan Harapan II dan III masing-masing diraih oleh Angelina Lee Tasha (Pontianak, Kalimantan Barat) dengan “Ngulek Sangkan: Panggilan dari dalam Lesung” dan Aiman Nu’maan (Kabupaten Tegal, Jawa Tengah) dengan “Lensa yang Jujur.”

Melalui lomba ini, Bidang Kebudayaan Provinsi Banten berharap karya-karya yang dihasilkan dapat menjadi medium baru untuk memperkenalkan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi muda. Cerita-cerita yang lahir dari imajinasi para penulis bukan sekadar fiksi, melainkan jembatan untuk menjaga warisan budaya Banten agar tetap hidup di tengah arus modernitas. (rls/dhe)