KURUNGBUKA.com – MAI Foundation (Mandiri Amal Insani) dan LAZ Harapan Dhuafa, kembali jalin kerjasama program pemberdayaan Desa Mandiri Banten. Jumat (06/11/2020) bertempat di Gedung Zakat Building LAZ Harapan Dhuafa, Kebon Jahe, Cipare, Kota Serang-Banten, MoU kesepakatan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Desa yang menjadi project program pemberdayaan yaitu Desa Margamulya, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak-Banten.

Erwin Setiawan selaku Direktur Mandiri Amal Insani Foundation menuturkan “MoU ini sebagai bentuk kelanjutan dari program Desa Mandiri, yang sebelumnya sudah berjalan selama satu tahun. Hari ini kita memperpanjang kembali kerjasama dengan LAZ Harapan Dhuafa selaku mitra kami di Banten, karena sejauh ini kami melihat kredibilitas dan kinerja dalam menjalankan program begitu intensif dan baik,” ucapnya.

Kami Mandiri Amal Insani memilih program pemberdayaan Desa Mandiri karena menilai bahwa program ini sangat sustainable. Karena yang kita bangun di sini bukan hanya sekedar bangunan fisik atau materi, tapi juga membangun pola pikir masyarakat untuk berubah menjadi lebih baik melalui berbagai edukasi dan pendampingan intensif. Agar ke depan masyarakat bisa hidup sejahtera, beberapa programnya meliputi bidang kesehatan dan ekonomi,” tambahnya lagi.

Program Desa Mandiri merupakan program yang titik fokus utamanya adalah pemberdayaan, yaitu masyarakat diajak berperan aktif untuk mengubah kondisi atau keadaan di dalam komunitas mereka sendiri, yang diimplementasikan melalui program edukasi, sosialisasi, penyuluhan lapangan, pendampingan intensif dan juga beberapa pembangunan fisik yang tentunya melibatkan peran aktif masyarakat.

Seperti membangun Sarana Air Bersih dan MCK, sedangkan untuk kemandirian ekonomi dengan membentuk KKM (Kelompok Keuangan Mikro) di masyarakat.

Bila pola pikir atau mindset yang benar sudah terbentuk di masyarakat, maka pembangunan secara fisik atau materi akan lebih bisa bermanfaat secara jangka panjang. Dengan mindset baik yang sudah terbangun dan dimiliki, maka masyarakat akan berpikir secara kreatif, inovatif dan edukatif. Dan dengan demikian secara perlahan akan terbentuk masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

Sedangkan Indah Prihanande selaku Direktur Utama LAZ Harapan Dhuafa mengungkapkan “Kami tentu sangat senang dan bersyukur, karena dengan disepakatinya MoU ini, maka kerjasama baik ini masih bisa berlanjut. Dengan begitu kita semua masih berkesempatan untuk bisa membantu banyak masyarakat. Dengan MoU ini maka kita bisa memaksimalkan program-program Desa Mandiri dengan lebih baik lagi, menghadirkan kebermanfaatan yang lebih besar dan luas untuk masyarakat, khususnya masyarakat di Desa dampingin,” katanya.

Wawan Irawan selaku kepala Desa Margamulya, desa yang dijadikan project program Desa Mandiri mengungkapkan “Saya mewakili masyarakat, khususnya masyarakat yang menjadi dampingan Desa Mandiri, sangat bersyukur karena program ini masih bisa berlanjut. Karena terasa betul dampak perubahan yang terjadi, bagaimana masyarakat bisa berubah menjadi lebih baik, kehidupan dan kesejahteraan masyarakat bisa lebih meningkat. Karena yang masyarakat dapatkan disini bukan sekedar sesuatu yang sifatnya bantuan-bantuan materil atau fisik, tapi juga pengetahuan, ilmu dan wawasan,” ucapnya.

Sehingga, menurutnya, keinginan untuk maju dan berkembang, muncul dari hati dan kehendak masyarakat itu sendiri, khususnya masyarakat di Desa Margamulya, sekali lagi saya sangat bersyukur dan berterima kasih, saya berharap program pemberdayaan Desa Mandiri ini bisa berjalan dengan baik. (rls)