KURUNGBUKA.com, KAB. PANDEGLANG – Sebanyak 1.400-an siswa dari delapan jurusan di SMKN 4 Pandeglang padati ruang aula SMKN 4 Pandeglang pada Kamis (26/10/23). SMKN 4 Pandeglang mengadakan kegiatan Bulan Bahasa dan sumpah Pemuda dengan mengusung tema “Semarak Bulan Bahasa Tingkatkan Prestasi dengan Literasi.”
Acara Bulan Bahasa dibuka oleh Wakil kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Kuswandi, M.Pd, didampingi Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum Lilis, M. Pd dan sejumlah guru pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia, Lilis Indriastuti dan Ilas Sulastri, serta guru mata pelajaran yang lain.
Dalam sambutan pembukaannya Kuswandi menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemateri yang sudah mau hadir dan akan memberikan materi pada kegiatan ini, sekaligus menyampaikan bahwa semoga dengan adanya acara ini berdampak pada peningkatan literasi para siswa dan guru.
“Saya sangat menagpresiasi kegiatan ini, makanya saya mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga pada panitia dan juga pemateri yang mau dan sudah hadir menyukseskan kegiatan bulan bahasa di SMKN 4 Pandeglang ini,” katanya.
Masih menurut Kuswandi, dirinya meminta pada siswa agar fokus dan serius dalam mengikuti kegiatan. “Apalagi dikaitkan dengan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda. Maka saya minta para siswa fokus dan konsentrasi untuk mengikuti kegiatan ini dengan tidak main hape saat acara berlangsung. Usai acara ini bapak berharap ada di antara kalian yang berhasil menulis puisi, cerpen, novel atau bidang penulisan yang lain. Jadikan sosial media yang kalian miliki untuk meningkatkan literasi kalian,” katanya lagi dengan penuh semangat.
Digelarnya kegiatan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda di SMKN 4 Pandeglang menghadirkan dua pemateri. Pemateri pertama Dosen dari Universitas Matlaul Anwar yang sudah banyak menulis novel, Yety Ursel dan pemateri yang kedua, Duta Baca Banten, Rahmat Heldy HS.
Yety dalam pemaparannya menitik beratkan pada pentingnya literasi di kalangan siswa dan sejumlah pemaparan tentang masih rendahnya literasi, serta kemampuan literasi yang harus dikuasai para siswa.
“Kemampuan literasi ini sangat penting bagi siswa karena dimasa depan mereka yang sukses adalah yang mampu menguasai literasi dengan baik,” ungkap Yeti.
Lebih jauh Yeti menyampaikan bahwa literasi ini tidak hanya sebatas literasi membaca, akan tetapi ada banyak literasi yang lain yang harus dikuasai para siswa.

“Momentum yang paling baik untuk menguasai semua literasi adalah saat sekarang ini ketika anda masih jadi siswa. Karena jika anda tidak paham atau tidak mengerti, di sini masih ada guru yang membimbing,” pungkasnya.
Berbeda dengan Rahmat Heldy Hs yang menitikberatkan pada persoalan motivasi literasi dan kemampuan menulis siswa. Diawali dari perjalanan karirnya menulis, suka dan dukanya hingga dikenal sebagai guru, dosen dan juga penulis.
“Awalnya saya tidak pernah terpikir sama sekali akan jadi seperti ini,” kata Rahel sapaan akrabnya. “Saya hanya menekuni dan mencintai hobi membaca dan menulis yang sudah saya lakukan sejak mulai SD hingga perguruan tinggi. Apa pun yang saya rasakan, baik senang maupun sedih, maka akan saya jadikan tulisan. Termasuk kisah cinta saya yang gagal sewaktu di kampus pun saya tuliskan jadi novel dengan judul Guruku Sayang Dibuang Jangan,” katanya lagi.
Bahkan Rahel juga menceritakan tentang novelnya yang berjudul Ada Surga di Kerudung Ibu yang mendapatkan penghargaan sebagai novel bestseller dari penerbit Gong Publishing diceritakan juga sebagai bentuk motivasi.
“Novel ini sangat getir sekali karena saya terlibat langsung menangani kasus anak SMP yang tangannya buntung di perusahaan pemotongan kayu dan perusahaan tidak bertanggung jawab, dari sanalah sumber ide menulis itu muncul sampai hingga jadi novel,” pungkas Rahel.
Di akhir kegiatan memotivasi siswa SMKN 4 Pandeglang Rahel pun memberikan 4 teknik penulisan puisi yang bisa diikuti dan dipraktikan oleh guru dan siswa. Harapannya pertemuan ini bisa memberikan stimulus siswa untuk terus membaca dan menulis yang dekat dengan lingkungan sekitar mereka.
Keempat teknik tersebut adalah menulis puisi Copy The Master, Sumbang Kata, Berdasarkan gambar / foto, dan Teknik Menulis Puisi dengan Menyandingkan Dua Buah Benda yang Berbeda. Dari keempat teknik tersebut nampak semua peserta sangat antusias dan mau mempraktikannya. Semoga! (hel/dhe)