KURUNGBUKA.com – Film animasi memukau karya sutradara dan penulis Latvia, Gints Zilbalodis, bersama Matīss Kaža ini berhasil menaklukkan panggung dunia lewat kisah sederhana namun sarat makna. Tanpa satu dialog pun, film ini membawa kita mengikuti perjalanan seekor kucing hitam bermata kuning yang kehilangan rumahnya akibat banjir besar. Dalam upaya bertahan hidup, ia naik ke sebuah perahu dan bertemu dengan hewan-hewan lain—kapibara, anjing, lemur, dan burung—yang masing-masing menunjukkan sifat dan motivasi mereka sendiri.

Kekuatan Flow (2024) terletak pada visualnya yang puitis sekaligus mencekam. Banjir yang datang silih berganti tak hanya menegangkan, tetapi juga mengingatkan kita pada kisah-kisah besar tentang bencana dan penyelamatan, seperti kisah Nabi Nuh. Lebih dari sekadar kisah bertahan hidup, film ini menjadi alegori tentang sifat manusia: ada yang setia, ada yang mementingkan kelompoknya sendiri, ada pula yang belajar bekerja sama meski diliputi ketakutan.

Menariknya, film ini juga memberi petunjuk samar bahwa pernah ada kehidupan manusia di dunia itu. Jejaknya tampak dari bangunan rumah yang ditinggalkan, sketsa kucing di atas kertas, serta perahu yang mungkin dulunya dibuat manusia. Namun, seiring besarnya bencana, tampaknya manusia telah punah atau pergi menyelamatkan diri, menyisakan hewan-hewan sebagai saksi sekaligus pewaris dunia yang tenggelam.

Keistimewaan Flow bukan hanya pada kisahnya yang universal, tetapi juga pada pencapaiannya yang bersejarah. Film ini meraih Oscar 2025 untuk Best Animated Feature, menjadi film Latvia pertama yang memenangkan Piala Akademi, sekaligus menyabet Golden Globe untuk Best Animated Feature Film. Prestasi ini menegaskan Flow sebagai salah satu film animasi paling bergengsi dan berpengaruh dari Eropa dalam dekade terakhir.

Tanpa kata, Flow berbicara banyak: tentang keberanian, persahabatan, dan kemampuan beradaptasi di tengah krisis. Sebuah pengalaman sinematik yang mendebarkan sekaligus menyentuh.

Skor: 8,5/10.

*) Image by imdb.com