KURUNGBUKA.com, SERANG – Firman Venayaksa Berbagi pengalaman pengelolaan Taman Baca Masyarakat (TBM) di acara Magang Pegiat Literasi Rumah Dunia. Ia menceritakan mulai dari pengalaman di Rumah Dunia sampai Motor Literasi, yang berlangsung secara daring, Sabtu (14/08/21).

Firman Venayaksa mengatakan, Awal mula menjadi pegiat literasi, bermula bertemu dengan Gol A Gong, yang berlanjut obrolan panjang sampai melakukan hari-hari bersama bergelut dengan kegiatan literasi. Saking cintanya terhadap literasi beliau pun membangun rumah di dekat komunitas literasi Rumah Dunia.

“Pertemuan saya dengan Mas Gong, membuat saya merasa punya teman dalam satu hobi, membuat saya lebih bersemangat dan menekuni lebih dalam dunia kepenulisan. Sampai pada akhirnya saya orang pertama yang membangun rumah di dekat sekret komunitas. Semoga nanti ada relawan yang juga seperti saya, membangun rumah di dekat RD agar terikat dan terus sinergi membangun dunia literasi,” ungkapnya.

Sebagian besar orang khawatir dengan memposisikan diri sebagai relawan literasi. Ada yang berpikiran hanya menghabiskan waktu, menghabiskan uang dan lain sebagainya. Pada akhirnya dia hanya mengikuti alur, sebagai pelajar formal, setelah itu selesai.

Menurutnya, sektor formal tidak bisa berjibaku, kita perlu juga non formal untuk mendapatkan pembelajaran itu tentu saja salah satunya mengikhlaskan diri menjadi relawan/pegiat literasi, agar bisa aksi sosial dengan baik.

“Menjadi relawan literasi itu jangan berpikir kerdil. Jangan pernah takut dengan keadaan hidup, dengan memposisikan sebagai advokat sosial. Kita akan baik-baik saja,” tambahya. (nipen)