KURUNGBUKA.com – Pada masa sekarang, buku-buku untuk anak-anak itu “mengharuskan” ada gambar atau ilustrasi. Akibatnya, harga buku bisa mahal. Pengemasan dan tata letak dibuat menarik, yang inginnya anak-anak terpikat, termasuk bapak atau ibunya yang membelikan dan turut membaca. Industri buku anak adalah industri yang sangat mementingkan keindahan rupa, selain isi cerita.
Yang menjadi persaingan sengit adalah halaman-halaman untuk gambar. Penerbit-penerbit besar menjanjikan buku-buku yang mereka terbitkan cakep atau cantik. Siapa yang menginginkan dan sanggup membelinya? Pastilah orang-orang yang berduit. Mereka yang memastikan ketersediaan buku-buku bermutu yang disantap anak-anaknya.
Maka, kita bisa membuktikan bila masuk toko buku. Perhatikan buku anak-anak yang diterbitkan BIP, Gramedia Pustaka Utama, atau Mizan. Tampilan buku-buku yang tebar pesona, Harganya sangat sulit murah. Buku-buku itu tetap laku? Pembeli memang ada, yang menjadikan industri buku anak tetap melaju sampai jauh.
Kini, ada kebijakan di institusi kebahasaan milik pemerintah. Setiap tahun, ada sayembara penulisan buku cerita anak, yang “mewajibkan” ada ilustrasi atau gambar. Sayembara yang diminati ratusan orang. Buku-buku yang menang atau berhak diterbitkan pemerintah tidak ingin kalah bersaing dengan yang disuguhkan penerbit-penerbit komersial.
Jadi, perkembangan sastra anak di Indonesia sangat ditentukan ilustrasi. Pada masa lalu, kita mengenai Syahwil, Toha Mohtar, Suyadi, Steve Kamajaya, dan lain-lain. Mereka sering menghadirkan ilustrasi dalam buku-buku cerita anak yang diadakan pelbagao penerbit. Nama-nama itu berlalu, tergantikan nama-nama baru yang menjadi langganan penerbit-penerbit besar.
Yang mau mengingat sastra anak masa lalu dan peran ilustrasi boleh membaca majalah Tempo, 18 Agustus 1970. Ada artikel pendek yang dibuat Bambang Bujono berjudul Gambar untuk Anak Kita membaca sebagai nostalgia yang penting jika masih mengaku memberi perhatian untuk sejarah dan perkembangan sastra anak.
Bambang Bujono memberi awalan: “Apakah anak-anak membaca majalah atau buku karena gambarnya? Di Balai Budaya, 1-5 Agustus kemarin, diselenggarakan pameran ilustrasi bacaan anak-anak. Ini acara majalah Kawanku, yang sedang memperingati ulang tahunnya yang kedelapan. Peserta pameran banyak: majalah Si Kuncung, Kucica, Bobo, Bimba, penerbit Djambatan, dan lain-lain.” Acara yang akhirnya bersejarah. Yang mau menulis disertasi tentang bacaan anak bisa menggunakan artikel dalam majalah Tempo sebagai referensi.
Perbedaan pendapat bermunculan berkaitan ilustrasi dan cerita untuk anak. Perbedaan itulah yang membuat majalah-majalah untuk anak dan keluarga berkembang. Penerbitan buku anak-anak tetap menjanjikan untung besar jika mengerti yang diinginkan para pembaca. Kutipan dari majalah: “Sebagian orang setuju: ilustrasi bacaan anak-anak sebaiknya jelas gambarnya. Yang bisa diketahui itu gambar orang atau kuda, yang cocok dengan kenyataan sebenarnya. Sebagian kecil berpendapat sebaiknya yang mengundang imajinasi anak. Tak perlu persis kenyataan. Boleh menyimpang, tidak harus realistis.” Yang membaca buku-buku cerita anak mutakhir pasti terkejut. Sajian gambar makin menarik dan menggoda.
Beberapa orang malah terlena gambar ketimbang cerita. Pilihan kertas dan jilid buku kadang mementingkan adanya ilustrasi. Pokoknya, ilustrasi dalam bacaan anak abad XXI itu utama. Bagi yang masih mau dan betah membaca buku cerita anak tanpa gambar mungkin memiliki “iman” lama yang kuat dan pilih ketabahan.
Sekarang, bagi yang tetap ingin menikmati buku sastra anak dan menikmati beragam ilustrasi memilih saat terjadi pesta buku atau obralan. Beberapa orang bersabar menunggu di pasar buku bekas, yang berarti harganya menjadi murah. Yang sulit dibantah: sastra anak mutakhir adalah harga yang mahal. Pemerintah sudah mulai turut dalam pengadaan bacaan anak tapi biasanya kalah pamor dari penerbit-penerbit besar yang komersial.
*) Image by dokumentasi pribadi Bandung Mawardi (Kabut)
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<







