KURUNGBUKA.com – Lila yang tidak ingin dianggap anak kecil memilih melakukan pengembaraan agar mendapatkan syarat-syarat menjadi pembuat kembang api. Ia menyatakan berani ketimbang takut dan kalah. Yang dihasrati adalah membuat kembang api. Segala sulit wajib ditempuhi dan dijawab. Lila yang diceritakan dalam The Firework-Maker’s Daughter (2007) gubahan Philip Pullman dapat menjadi tokoh pujaan bagi anak-anak yang membacanya.
Yang diceritakan: “Lila telah berjalan melalui hutan belantara menuju gunung berapi keramat.” Gunung yang jauh letaknya, yang tidak lekas terlihat. Lila berjalan dengan kesungguhan, yang membuatnya memiliki keyakinan bakal sampai gunung keramat. Lila yang menemukan keajaiban-keajaiban untuk dimengerti dalam ikhtiar menjadi pembuat kembang api.
Philip Pullman mengajak pembaca berimajinasi: “Ukuran gunung raksasa itu membuatnya terperangah. Letaknya jauh di ujung dunia tapi tetap saja gunung itu menjulang mencapai setengah langit… “ Anak-anak yang membaca itu membayangkan dunia tidak seperti yang dilihatnya setiap hari. Di situ, gunung di ujung dunia. Anak-anak melihat globe mencari ujung dunia agar merasuk dalam cerita.
Lila yang pantang putus asa, menyingkirkan segala ketakutan. Gunung yang keramat justru memberi pengetahuan yang unik. Lila merenung agar perjalanannya tidak sia-sia. Yang tampak: “Sekali-sekali, para makhluk halus yang tinggal di sana menggerutu marah dan melontarkan bebatuan mendidih ke udara. Asap abadi membumbung dan melayang dari puncak gunung untuk bergabung dengan awan.” Segalanya itu terlihat menakjubkan. Lila ingin mendatanginya.
*) Image by buku1d8
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<