“Penulisnya masih hidup, setahuku, tapi sepertinya dia tidak melakukan usaha apa pun agar bukunya bisa dicetak ulang. Sikap yang menurutku sangat aneh. Bukankah orang menulis cerit agar cerita itu bisa dibaca banyak orang? Yah, barangkali memang si penulis sudah tidak menyukai ceritanya sendiri atau penjualan buku itu benar-benar seret sampai tidak ada satu pun penerbit yang mau mencetaknya ulang. Siapa yang tahu?”

(Cornelia Funke, Inkheart, 2009)

KURUNGBUKA.com – Industri perbukuan memiliki istilah untuk untung besar yang diraup penerbit: cetak ulang. Konon, cetak ulang itu memastikan buku laris. Penerbit yang beruntung kadang mengesahkan dengan pemasangan stempel di sampul buku dengan keterangan “laris”, “terlaris”, “terjual jutaan eksemplar”, dan lain-lain. Laris juga dikabarkan dengan edisi di pelbagai negara: “sudah diterjemahkan dalam banyak bahasa.”

Cetak ulang buku mengartikan jumlah uang yang diperoleh dan ketenaran penulis. Perhitungan honor kadang mengacu jumlah penjualan. Di situ, ada hitungan-hitungan persen yang biasa dinamakan “hak”. Pengharapan agar buku sering cetak ulang tak sepenuhnya mengabarkan uang. Cetak ulang kadang membenarkan keinginan ribuan atau jutaan orang yang mendapat bacaan bermutu dan berpengaruh.

Penerbit, penulis, atau penjual berhak bermain siasat agar buku-buku lekas cetak ulang. Pembuatan acara atau pilihan jadwal menghadirkan buku ke pasar sesuai situasi (politik, hiburan, teknologi, atau agama) memungkinkan buku terjadwal cetak ulang dalam waktu yang cepat. Iklan dan seri diskusi buku ikut menentukan usaha membujuk publik lekas membeli dan membaca, yang inginnya berdampak menyebarkan penasaran.

Tokoh dalam novel gubahan Cornelia Funke justru dibayangkan tidak memiliki keinginan bukunya cetak ulang. Keputusan mungkin tidak terlalu memikirkan uang dan ketagihan ketenaran. Cetak ulang berhak dihindari atau terlarang.

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<