Tujuan
mulut negara terbuka—
bagai luka. sebuah lubang misteri
pernah dimasuki ayah dan ibu.
tugas orang tua: mengadakan, merawat, gagal, lalu hilang—
tak kembali.
kini usiaku adalah usia
yang tak sempat mereka lanjutkan.
bolehkah kita melangkah
dengan cara paling mengecewakan,
paling menyedihkan?
kulepaskan sepatu,
menyusuri jalan
menuju satu-satunya
tujuan: kematian.
***
Wings of Desire
Kamu pernah bertanya:
apakah dalam hidup ini
wajar saja jika menderita?
_______________aku bilang tentu saja.
_______________hidup adalah tentang penderitaan.
Kamu pernah memintaku
untuk mengucapkan
selamat tidur.
_______________selamat tidur. dan, ya,
_______________kau memang boleh tidur.
Kamu pernah mengajakku
untuk menghancurkan
patung-patung berhala:
berwajah orang-orang
dari masa lalumu.
_______________mari kita biarkan mereka
_______________pecah hari ini. dan kubur dalam
_______________lumpur.
Kamu pernah melihat
segalanya jadi berantakan.
utuh yang hancur, dan sebaliknya.
_______________tidak perlu tahu kenapa
_______________aku ingin mengambil
_______________patah hatimu.
Bawa aku ke
menara tinggi, katamu.
_______________Jangan jatuh dulu hari ini.
***
Membenci Dunia Bersamamu
kamu mengajakku membenci dunia bersamamu. kamu mengajakku
membakar hotel murahan, tempat kita melarikan diri itu. kamu mengajakku membengkokkan
bundaran sempurna pada payung adikmu. kamu mengajakku merebus ikan
koi—lukisan di rumah masa kecil ibumu yang sudah ambruk. kamu mengajakku
berbohong, bilang nasi goreng buatan ayahmu rasanya seperti kasih sayang yang
bikin mual: setengah matang di tengah, gosong berkerak di pinggir panci. kamu
mengajakku mengubah kamarmu jadi konservasi satwa langka; di dalamnya tinggal
kamu—makhluk dengan bisa yang mutakhir. kamu mengajakku meninggalkan kota
ini, menuju kota, tempat orang-orang memilih kalah dan mati. kamu mengajakku
untuk menjadi segala yang bukan kita. kamu mengajakku percaya bahwa semua ini
tidak baik-baik saja.
kamu mengajakku—aku bilang: ayo! dan wajahmu tiba-tiba tertegun. apakah reaksiku
berlebihan?! aduh, aku jadi tidak enak padamu.
*) Image by istockphoto.com