KURUNGBUKA.com, SERANG – Kantor Bahasa Provinsi Banten hari ini hingga tanggal 7 Agustus 2025 nanti menyelenggarakan Bimbingan Teknis Cerdas Mengulas Buku bagi siswa SD tahap pertama. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari ini diikuti oleh 150 siswa dari 15 sekolah di Kota Serang dan bertujuan untuk meningkatkan literasi siswa SD agar lebih semangat dalam membaca buku.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Banten, Ibu Devyanti Asmalasari, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk memupuk minat baca siswa sejak dini. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengulas buku dan memotivasi mereka untuk lebih banyak membaca,” ujarnya.
Diofani, narasumber dalam kegiatan ini, mengaku sangat senang bisa menemani siswa-siswa SD belajar cerdas mengulas buku. “Keingintahuan mereka tentang mengulas buku sangat tinggi, sehingga mereka antusias mengikuti kegiatan bimtek ini,” katanya. Diofani memberikan materi serta latihan kepada peserta tentang cara mengulas buku yang efektif, dan peserta terlihat antusias dan aktif selama kegiatan berlangsung.
Tahap pertama ini akan diikuti dengan tahap penilaian yang akan dilaksanakan dua pekan mendatang. Penilaian ini akan menentukan kemampuan siswa dalam mengulas buku dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari.
Ibu Devyanti Asmalasari juga berpesan kepada para peserta untuk mulai membiasakan membaca buku apa pun, baik di sekolah maupun di rumah. “Membaca buku dapat membuka wawasan dan meningkatkan pengetahuan, jadi mari kita biasakan membaca sejak dini,” katanya.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kantor Bahasa Provinsi Banten berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan literasi baca-tulis sekaligus mengembangkan literasi digital siswa. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kemampuan literasi baca-tulis dan literasi digital siswa di sekolah dasar, khususnya bagi sekolah yang mendapatkan buku bantuan dari pemerintah. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat menjadi pembaca yang aktif dan kritis, serta mampu memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kemampuan literasi mereka. (rls/dhe)







