KURUNGBUKA.com – Di Jakarta, Rano Karno yang menjadi pejabat penting boleh dipanggil Bang Doel. Jutaan orang di Indonesia mengetahuinya melalui drama panjang di televisi, yang mengukuhkan Rano Karno itu Doel. Maka, panggilan Doel itu lumrah, dampak yang tidak bisa disangkal akibat keberhasilan sinetron mendarah-daging di Indonesia.

Padahal, orang-orang masa 1970-an dan 1980-an mengenalnya sebagai Galih. Di film, nama lengkapnya Galih Rakasiwi. Kini, Rano Kardno terlupa sebagai Galih setelah ia menang dalam hajatan demokrasi yang mendingan mengutamakan perolehan suara menggunakan Doel. Yang teringat, Galih dan Doel itu romantis, dibuat dalam cerita untuk menjadi lelaki idaman.

Orang-orang mengenang Galih seharusnya sampai ke novel tipis dan laris yang ditulis Eddy D Iskandar. Dulu, buku yang wagu tapi berpengaruh itu dijuduli Gita Cinta dari SMA. Selama bertahun-tahun, novel cetak ulang dan digemari para remaja di seantero Indonesia. Konon, industri novel di Indonesia sempat geger gara-gara Eddy D Iskandar yang rajin menulis novel. Yang menghebohkan adalah novel-novel segera menjadi film, yang menambah hasrat romantis di Indonesia.

Cypress, penerbit yang berani mengeluarkan banyak novel (populer). Penerbit paham selera pasar, mencipta ketagihan pembaca. Eddy D Iskandar menjadi pengarang andalan. Gita Cinta dari SMA dan novel-novel lainnya terbitan Cypress membentuk zaman dan mengisahkan kaum remaja di Indonesia di arus asmara dan pembesaran kultur-urban.

Sebelum muncul sebagai novel dan tersaji sebagai film, Gita Cinta dari SMA rutin tampil dalam majalah Gadis. Pada mulanya adalah cerita bersambung, yang membuat para pembaca terharu dan tertular segala impian asmara. yakinlah para pembaca yang mengikutinya sering berdebar dan terlalu berharap yang indah-indah.

Kita masih beruntung menemukan majalah Gadis, 4-13 Oktober 1976. Di halaman-halaman akhir, kita melihat gambar sosok perempyan dengan mata bening. Gambar yang lain adalah lelaki naik sepeda. Namun, hidungnya tampak besar. Cewek itu Ratna. Cowok itu Galih. Mereka adalah murid SMA yang terlena oleh perasaan.

Yang dimuat adalah cerita bersambung berjudul Gita Cinta dari SMA buatan Eddy D Iskandar. Yang membuat gambar bernama Si Jon. Pembaca mengikuti bagian lima. Halaman-halaman yang menjadi jejak awal kemonceran Galih dan Ratna, yang kelak terbit menjadi novel dan ditonton sebagai film. Pada abad XXI, novel itu masih berani dicetak ulang. Apakah cetak ulang untuk menyapa remaja atau menebus kerinduan kaum tua terhadap masa lalunya?

Kutipan yang mengharukan atas kisah asmara yang sulit mendapat restu orangtua. Bacalah dengan sepenuh perasaan: “Perlahan, Galih menyembul dari rumpun padi yang menghijau. Menatap Ratna sambil tersenyum. Bagi Ratna, senyum itu terasa meluluhkan hatinya karena ia tahu Galih hanya sekadar menghibur hatinya agar tidak berduka. Tatkala Ratna menatap celana Galih yang kotor oleh lumpur, kesedihan yang ditahannya tak terbendung lagi. Butir-butir airmata meleleh di pipinya.” Yang dikatakan Ratna (Nana) dengan lembut: “Galih…” Jawaban santun dari Galih: “Tak usah menangis, Nana. Aku tak ingin kau menangisi diriku. Biarlah, sudah nasib cinta kita.”

Yang membandingkan duka boleh membaca novel dan menonton film. Dugaan: duka terasakan saat melihat wajah Rano Karno (Galih) dan Yessy Gusman (Ratna). Di catatan Jakob Sumardjo, murid-murid SMA di Bandung dan pelbagai kota, masa 1980-an, ketagihan membaca novel-novel Eddy D Iskandar. Apa itu hampir sama dengan kegandrungan murid-murid SMP dan SMA membaca novel-novel gubahan Tere Liye? Pastinya berbeda tanpa harus menyertakan seratus halaman argumentasi.

Novel-novel yang ditulis Eddy D Iskandar tidak menghasilkan kutipan-kutipan yang seheboh seperti masa sekarang. Konon, pamrih para pembaca novel adalah mencari dan mengoleksi kutipan-kutipan yang menjadikan hidupnya bertaburan kata.

*) Image by dokumentasi pribadi Bandung Mawardi (Kabut)

Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<