KURUNGBUKA.com – Anak-anak biasanya ingin memiliki keseruan dalam hidupnya. Ia mudah menjadi heroik. Tampil sebagai pemberani harus diakui teman-teman agar tidak pernah dicap penakut. Ada yang kebablasan dalam mengisahkan dirinya dengan dunia-dunia misteri atau horor. Namun, anak-anak yang sadar seru akademik menantang dirinya dalam pergulatan pengetahuan.
Yang terbaca dalam cerita Anton dan Si Drakula Cilik (1992) gubahan Angela Sommer-Bodenburg adalah anak yang malu jika diejek sebagai “anak kecil” atau “anak ingusan”. Anak secara usia memang masih kecil tapi ia melampauinya dengan segala fantasi dan pembuktian dalam kehidupan sehari-hari Anton, tokoh yang seru belum dewasa tapi sebenarnya bermasalah dengan anggapan anak kecil diharuskan lugu, patuh, dan baik.
Seru yang melibatkan Anton dan drakula cilik adalah pakaian. Mereka sempat berdebat tentang mode dan sikap dari beberapa pihak. Anak yang sadar dengan pakaian mengetahui dampak jika cocok atau keliru. Anton merasa jengkel mengetahui pakaiannya berubah nasibnya saat dikenakan drakula cilik.
Alasan yang disampaikan drakula cilik: “Kalau Bibi memergoki bahwa aku mengenakan pakaia yang tidak cocok dengan selera drakula, pasti dia akan menyobek-nyobeknya sampaicukup besarnya untuk digunakan sebagai lap.” Hal itu membuat Anton tidak mudah percaya. Pakaian dan lap adalah masalah yang berbeda.
Anton memiliki pengetahuan tentang pakaian tapi tidak terlalu menyadari pasang-surut mode. Di keseharian, pakaian-pakaian kadang mengingatkan kepantasan dan beberapa makna sesuai dengan pilihan waktu-tempat. Ia sedikit mengetahui bualan perbedaan keseruan pakaian bagi dirinya dan dunia drakula. Pastinya pakaian bukan cuma benda di tubuh.
*) Image by Bukunovel_bnc
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya penulis terbaik dari Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<