“Meskipun pembelian buku Inpres (Instruksi Presiden) itu menguntungkan penerbit, namun aku merasa bahwa cara pelaksanaannya kurang tepat. Tidak semua sekolah sudah siap mempunyai perpustakaan… Tidak setiap sekolah mempunyai guru yang berminat dan mampu mengelola perpustakaan.”
(Ajip Rosidi, Hidup Tanpa Ijazah, 2008)
KURUNGBUKA.com – Sejarah tidak semua indah. Sejarah tidak sempurna. Pemerintah sudah memikirkan nasib perbukuan, yang dibuktikan dengan menggelontorkan duit dalam jumlah yang banyak. Penerbit-penerbit bersukacita mendapatkan proyek. Para penulis yang mau menunaikan misi dan membawa pesan “berpihak” pemerintah mendapat honor berlimpahan dari buku-buku yang dibeli pemerintah melalui Inpres. Indonesia tampak pesta pora gara-gara buku.
Pada masa 1970-an, sejarah perbukuan di Indonesia “meledak” oleh kebijakan pemerintah. Buku tak lagi lesu. Kaum perbukuan seperti melihat selusin matahari yang memberi terang di Indonesia. Pemerintah “bingung” tapi bisa berbuat “baik”. Sejarah tanpa skenario terbaik tapi telanjur diingat penuh “keuntungan”. Sejarah yang penuh lelucon, tak ketinggalan kecurangan dan “kerakusan”.
Ajip Rosidi mengingatkan bahwa buku-buku sudah terbit. Pemerintah sudah membelinya dengan sasaran menjadi bacaan anak dan remaja di senatero Indonesia. Babak penulisan, penerbitan, dan pembelian buku dianggap “selesai”. Namun, keuntungan-keuntungan yang sudah diperoleh banyak pihak melupakan petaka dan aib. Yang dipikirkan Ajip Rosidi: sekolah, perpustakaan, dan guru.
Buku-buku yang disebarkan ke sekolah-sekolah belum dipastikan mendapat tempat. Keraguan tentang guru atau pihak yang sanggup mengelola buku-buku agar digemari murid-murid. Sekolah sibuk dengan seribu masalah. Pembuatan atau pengelola perpustakaan belum serius. Buku-buku telanjur diadakan untuk “pesta” dalam pembangunan nasional. Buku-buku yang mungkin bernasib apes: gagal mendapat tempat dan gagal di tangan murid.
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<







