Oleh Risna Fatwa Kania
Founder TBM BSB LIBELS dan Petugas Pojok Baca
Tanggal 4 Agustus 2020, menjadi saat yang bersejarah. Atas inisiasi H. Wahyu Nurjamil S.STP, M.Si., Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Serang, maka diluncurkanlah program POJOK BACA. Program ini masuk dalam kategori jemput bola, mendekatkan bahan bacaan pada khalayak umum. Buku bisa di temukan di mana-mana, di tempat yang terbiasa orang berkegiatan. Masyarakat yang ingin membaca buku, yang agak malu malu untuk bertandang ke Perpustakaan atau merasa Perpustakaan tempat yang kurang menarik untuk menambah ilmu dan wawasan, ataupun membaca sebagai refreshing.
Apalagi masyarakat di kota Serang pada umumnya lebih pada kebiasaan bertutur atau bercerita dari mulut ke mulut tentang suatu kejadian atau peristiwa, daripada membaca atau menuliskannya, maka kehadiran Pojok Baca menjadi sebuah solusi yang cukup jitu, dan bisa menjadi tali penghubung atau benang merah, antara kebiasaan mendapat informasi dari mulut ke mulut atau bercerita, menjadi kebiasaan mendapat informasi atau ilmu dari buku, kemudian bercerita tentang isi buku tersebut
Bertempat di Pondok Pesantren Mutta’allimin Lopang Gede dan dihadiri ketua FTBM kota Serang Acun Alawi SE, Kadis DPK kota Serang H.Wahyu Nurjamil S.STP, M.Si., Walikota Serang H. Syafrudin, S.Sos., M.Si., meresmikan kehadiran Pojok Baca, yang terbagi di lima tempat, yaitu Pojok baca Pondok Pesantren Mutta’allimin, Pojok Baca Rumah Sakit Sari Asih, Pojok Baca Sekretariat Dewan DPRD Kota Serang, Pojok Baca Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Serang dan Pojok Baca Mall Giant Extra. Masing-masing pojok baca dikelola dua orang petugas yang direkrut dari relawan literasi FTBM Kota Serang, semua berjumlah 10 orang ,dan berstatus honorer DPK kota Serang. Walau belum besar, tapi sudah membuat orang pertepuk tangan.
Kehadiran pojok baca di tempat-tempat umum ini, awal mulanya membuat sedikit bingung dan ragu, oleh khalayak di tempat itu, seperti yang dituturkan oleh Lailatul Maulidya Rahman ketua TBM Jawara, yang juga bertugas di Pojok baca Rumah sakit Sari Asih, hampir setiap hari ada saja yang bertanya, baik itu Perawat/suster, Dokter ataupun Pasien, “apakah ini stand penjualan buku?’ atau ‘apakah sedang promo buku’. Tapi setelah di terangkan bahwa ini adalah semacam perpustakaan kecil dan orang bisa membacanya dengan gratis, mereka merasa surprise dan kebetulan Pojok baca di RS Sari asih ditempatkan di depan Kasir dan di samping gerbang Poli Anak, sehingga menjadi solusi bagi Pasien yang menunggu antrian bayar maupun bagi orang tua yang sedang mengantar anaknya berobat, dan dengan cepat, kehadiran pojok baca menjadi obat kebosanan dan membawa kegembiraan, karena anak-anak maupun orangtuanya sambil menunggu antrian, bisa melihat maupun membaca buku, apalagi petugas pojok baca berkreasi menyediakan kertas mewarnai + crayonnya di tambah pula ada kertas melipat warna warni.
Sayang seribu sayang, badai virus Corona makin menggila dan tak bisa di bendung, maka kehadiran Pojok baca di RS Sari asih hanya bisa hadir sekitar 5 minggu, karena bagaimanapun Rumah sakit adalah area yang harus di hindari di masa pandemi, begitu pula di Pojok baca LAPAS (Lembaga Pemasyarakatan) dengan pertimbangan nanti interaksi para napi dengan petugas pojok baca akan menularkan virus, di tambah pula dengan collapsnya waralaba GIANT EXTRA, membuat para petugas pojok baca dari tiga tempat itu di tarik dan sementara mangkal di Gedung Juang. Sungguh penuh lika-liku kehadiran Pojok baca di Kota Serang . seperti kata pepatah, di setiap kesulitan pasti ada kemudahan, maka akhirnya ada beberapa tempat baru yang bersedia untuk di buka Pojok Baca di kantor Kejaksaan Negeri Serang, Pondok Pesantren Adz Dzikri Taktakan, dan Mesjid Al Ikhlas Banten Indah Permai,kelurahan Unyur.
Acun Alawi sebagai ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) kota Serang sangat senang dan berbangga hati, dengan dilibatkannya para pengelola TBM menjadi petugas pojok baca DPK Kota Serang, menjadi ujung tombak di masyarakat dalam meningkatkan minat baca, bahkan lebih dari itu di harapkan bisa meningkatkan kemampuan Literasi masyarakat. Dan Acun menambahkan ,semoga ke depannya Pojok baca akan di buat di tempat-tempat yang sekarang belum terjamah, agar ada keseimbangan antar daerah atau kelurahan dalam peningkatan kemampuan literasi, dan nantinya Pojok baca jadi salah satu yang akan memberi dampak inklusi sosial yang dengan membaca bukan hanya bisa berbudaya tapi juga meningkatkan kwalitas dengan berdaya.
Dan sungguh beruntung bagi kami pegiat literasi, di tahun kedua berdirinya kegiatan Pojok Baca, Pak Wahyu Nurjamil sebagai inisiator Pojok Baca, sekaligus Kepala Dinas, tidak ingin menyerah dengan keadaan Wabah Pandemi seperti ini, beliau tetap mempertahankan eksistensi Pojok baca, ingin kota Serang sebagai kota Literasi bukan hanya slogan.
Semoga Virus Corona segera mereda bahkan menghilang, agar bisa di buka lebih banyak Pojok baca di area publik yang lebih terbuka, seperti misalnya di alun-alun, Mesjid agung Ats Tsauroh, Mall, Stasiun dan sebagainya, sehingga masyarakat di kota Serang makin mudah menemukan buku, terbiasa dengan buku, karena buku adalah jendela dunia.