KURUNGBUKA.com, SERANG – Untirta dalam waktu dekat ini akan kembali menerbitkan buku bergenre esai terkait arkeologi etnisitas berjudul Dari Sunda Menuju Banten yang ditulis oleh Moh Ali Fadillah. Buku yang ditulis oleh Ali ini membahas tentang fenomena sosial urgent etnisitas Banten pada masa karesidenan yang berdampak pada masa saat ini.
Menurut Ali, studi etnisitas ini penting dilakukan mengingat beragam etnis terutama dalam bidang bahasa daerah di Indonesia semakin hari semakin terkikis. Ali menyebutkan perlu adanya dorongan akademis dalam hal ini melalui buku untuk kembali membuka cakrawala dan semangat tentang mempertahankan identitas kebangsaan.
“Sebagaimana perjalanan bangsa, kita patut mempelajarinya. Namun, miris ketika mendengar Bahasa Sunda adalah daftar antrean bahasa daerah yang diprediksi punah karena kita orangtua biasanya tidak mengajarkan lagi ke anak kita. Begitu juga dengan bahasa daerah lainnya, juga sama terancam eksistensinya,” kata Ali di Kantor Untirta Press, Kampus A Untirta Pakupatan, Kamis (21/01/2021).
“Ini juga tentu sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan untuk mahasiswa Studi Kebantenan di Untirta dan untuk umum. Dengan adanya kerja sama dari pihak Untirta dan swasta saya harap buku ini bisa menyebarluas di masyarakat,” tambah Ali yang merupakan seorang doktor jebolan Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales (EHESS) Paris, Prancis.
Seperti dalam pengantar dalam buku yang akan terbit tersebut, Ali mengatakan, tujuan sesungguhnya dari kajian ini adalah mengajak para intelektual dapat menggali kembali kearifan lokal yang luput dari studi ilmu-ilmu sosial, sebagai bahan perenungan dan pengkajian tentang jati diri dan identitas budaya Banten menghadapi berbagai tantangan global.
Direktur Untirta Press, Firman Hadiansyah mengatakan, suatu kebanggaan Untirta Press mendapatkan amanah untuk menerbitkan buku dari seorang arkeolog yang sudah malang melintang memberikan ilmu kepada masyarakat Banten dan Indonesia.
“Pak Ali Fadillah seperti kita tahu sudah banyak berkontribusi dalam bidang arkeolog, terutama untuk arkeologi di Banten. Sudah banyak karya yang dilahirkannya dan buku terbaru yang ditulisnya ini tentu harus kita sambut dengan suka cita. Tentunya ini sangat menarik dan kami pun bersyukur mendapat kepercayaan untuk menerbitkannya,” kata Firman.(lemri)