Yayasan Mudra Swari Saraswati, lembaga nirlaba yang menaungi Ubud Writers & Readers Festival (UWRF), kembali membuka Seleksi Penulis Emerging Indonesia untuk UWRF 2019. Seleksi ini merupakan sebuah program Festival untuk menemukan calon bintang-bintang sastra Indonesia.
Menurut Program Koordinator untuk Program Indonesia UWRF Sarrah Monessa, jika pada tahun kemarin format UWRF berubah format dengan hanya mengundang lima besar penulis saja, namun untuk tahun ini UWRF kembali kepada format sebelumnya.
“Lima belas penulis akan diundang tahun ini. Kalau kemarin kan memang spesial 15 belas tahun UWRF (hanya lima yang diundang/red), kalau tahun ini akan kembali ke format lama. Namun memang akan ada beberapa perbedaan,” ujar Sarrah saat dihubungi via telepon, kemarin.
Sarrah mengungkapkan, untuk tahun ini parameternya pun akan dinaikkan lagi serta karya-karya yang sebelumnya sudah dimuat di media massa bisa dikirimkan ke UWRF kini sudah tidak bisa lagi. Artinya, karya yang dikirimkan ke UWRF 2019 merupakan karya yang belum pernah dipublikasikan.
“Untuk jenisnya juga kita hanya fokus pada puisi, cerpen, dan novel. Tahun sebelumnya kita masukkan esai, naskah drama juga karya nonfiksi. Tahun ini kita fokus untuk fiksi dan karyanya belum pernah diterbitkan,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Sarrah, untuk tema pihak panitia belum memutuskan untuk tahun ini. Tema akan diumumkan secara berkala setelah pengumuman pembukaan UWRF 2019.
“Tentunya tidak jauh dari pergulatan kehidupan, isu sosial, budaya dan lingkungan,” katanya.(red)