Apa sih, manfaat melakukan perjalanan?
Melakukan perjalanan, baik itu ke tempat-tempat wisata untuk liburan atau ke selain tempat wisata untuk melakukan hal lain, selain mampu membuat pikiranmu lebih segar, me-recharge semangat, menambah pengalaman, membuat pandanganmu lebih luas dan terbuka, membuatmu bisa lebih memahami esensi hidup, juga bisa menerbitkan ide-ide baru untuk dituangkan ke dalam sebuah tulisan.
Nggak cuma tulisan dalam bentuk catatan perjalanan, tapi juga tulisan dalam bentuk cerpen, novel, esai, bahkan puisi. Untuk bisa melakukannya, selain butuh menguasai keterampilan dan kemampuan menulis bentuk-bentuk tulisan yang sudah disebutkan tadi, kamu juga perlu kejelian dan kepekaan dalam menangkap sesuatu.
Memang nggak mudah. Nggak ada yang benar-benar mudah dijalani dalam hidup ini jika kamu nggak memiliki kesabaran dan tekad yang kuat untuk menjalaninya. Setuju kan, kamu?
Setelah beberapa waktu lalu Kurung Buka kasih kamu Tips Menulis Catatan Perjalanan ala Agustinus Wibowo, kali ini ada 5 langkah yang bisa kamu sontek dari Toto ST Radik sebelum menuangkan hasil perjalananmu ke dalam bentuk puisi. Khususnya puisi bertema perjalanan. Berikut Kurung Buka bagikan untukmu:
Pertama, pengumpulan data
Maksudnya, paling nggak cari tahulah lebih dulu tentang berbagai hal yang berkaitan dengan tempat yang akan kamu kunjungi sebelum benar-benar berangkat ke sana. Mulai dari sejarahnya, budayanya, bahasanya, kulturnya, sampai hal-hal kecil apa saja yang menarik dan bisa dipelajari selama kamu mengunjungi tempat tersebut. Kamu bisa menggunakan media apa pun untuk mencari tahu itu semua. Bisa melakukan pencarian melalui mesin pencari, melalui buku, brosur-brosur, maupun dari orang-orang yang sudah pernah mengunjungi tempat tersebut.
Kedua, observasi
Maksudnya, melakukan crosscheck, menilai, dan memahami apakah apa-apa yang kamu temukan selama di tempat yang kamu kunjungi tersebut sesuai dengan data yang telah dikumpulkan pada langkah pertama tadi. Menariknya, menurut Toto ST Radik, pada langkah inilah biasanya kamu akan mengalami benturan-benturan antara imajinasi yang telah terbangun di kepalamu saat melakukan langkah pertama tadi dengan kenyataan yang kamu dapati setelah sampai di tempat tujuan.
Ketiga, inkubasi
Saat kamu melakukan perjalanan, penting untuk mencatat apa saja yang kamu rasa akan berguna untuk membantu melengkapi bahan tulisanmu nanti. Setelah kamu mencatatnya, berilah waktu jeda beberapa hari untuk menyimpan dan mengendapkan apa yang sudah kamu dapatkan selama melakukan perjalanan itu. Kalau perlu, lakukan kontemplasi. Bila dirasa butuh informasi tambahan, jangan ragu untuk mencari tahu dan menambahkannya.
Keempat, menangkap inspirasi
Dari data-data yang sudah kamu kumpulkan, dari hasil observasi, dan dari hasil proses pengendapan tadi itulah biasanya inspirasi datang. Maka tangkaplah. Jangan dilepas.
Kelima, lakukan rewriting
Kamu bisa menuliskan kembali inspirasi yang telah kamu tangkap dalam sebuah catatan yang ditulis secara cepat selama lima hingga sepuluh menit, tanpa jeda. Biarkan jemarimu menuliskan segala hal yang muncul di kepalamu tanpa perlu berpikir apakah hal tersebut akan berguna atau nggak untuk puisi yang akan kamu tulis nanti.
Setelah melewati kelima langkah tadi dan melakukan beberapa kali pengeditanlah biasanya puisi-puisi perjalanan yang utuh bisa lahir.
Jadi, bagaimana? Sudah siap menuliskan puisi perjalananmu? Kurung Buka masih setia kok, menerima kiriman puisi-puisi kerenmu, termasuk puisi perjalananmu.(Rui/red)