PONTANG – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Pontang latih siswa siaga bencana. Tujuannya agar sekolah mampu meminimalisasi jatuhnya korban saat terjadi bencana tak terduga, Pontang, Jumat (18/17).

Kegiatan itu merupakan rangkaian acara dari pelaksanaan Forum Ta’aruf dan Orientasi (Fortasi) para siswa baru SMK Muhammadiyah Pontang tahun ajaran 2019/2020, mengundang tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Banten yang akan berlangsung selama empat hari (18-21/7).

Ketua MDMC Banten Ir. Bambang R. Hadhy mengatakan, program sosialisasi sekolah siaga bencana dilaksanakan serempak di seluruh sekolah Muhammadiyah di Banten. “Kita memberikan pengarahan kepada stakeholder sekolah Muhammadiyah terkait penanggulangan bencana,” katanya.

Dijelaskan Bambang, pembekalan materi kebencanaan merupakan upaya agar sekolah mengerti dan memahami tentang siaga bencana, serta mengurangi atau meminimalisir jatuhnya korban saat terjad bencana yang tidak terduga. “Nanti pihak sekolah juga harus membentuk sekolah siaga bencana,” tegasnya.

Target dari program ini, kata Bambang, membentuk komunitas siaga bencana agar generasi muda Muhammadiyah memiliki jiwa tangguh dalam menanggulangi dan merespons bencana. Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Pontang, Ubaidillah menyambut baik kegiatan pelatihan siaga bencana. “SMK Muhammadiyah Pontang siap menjadi sekolah percontohan sebagai sekolah siaga bencana di Banten,” pungkasnya.

Senada disampaikan Pembina Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMK Muhammadiyah Pontang, Farid Supriadi. Menurutnya, selain memberikan pendidikan formal, sekolah juga harus memberikan pendidikan yang bersifat reaktif terkait kebencanaan. “Kita juga berikan materi pendalaman tentang Al-Islam, Sejarah Muhammadiyah dan psikologi remaja,” tutupnya. (Rhu)