Tak Ada Langkah Kuda
di Kuburan Tetua
semua kuda menjauh
dari ruak asap dupa tetua
dari ricik percik
air kembang tujuh rupa.
tak ada lagi saronen,
tak ada lagi petuah yang puah
semua suara—bercerai
seperti nasib gaibmu kini.
tak ada derap langkah
pada kaki kuda yang jenaka
semua kencak telah memendek
menyeret bunyi gending & gong
menggaung di ambang petang
yang picing.
tak ada lagi orang-orang
memandang riang & girang
ketika jantung serupa belatung
ketika yang hilang telah asing.
Kutub, 2019
*
Mapata
: faisal oddang
kau akan tiba sebelum berangkat,
sebelum hari berakhir getir,
sebelum nyinyir pada bibir itu
kembali mencibir.
kau tak akan kalah, meski tuhan
menyekapmu pada kamar pengap
dan derap cahaya itu
berakhir di luar kamar.
kau susun dunia ‘antara’
agar kukuh segala keluh
agar gagah segala desah.
kau tidak akan mati, meski
peluru waktu menembus keningmu,
yang penuh malapetaka
dan mantra bissu yang gagu.
kau tidak akan mati, meski dunia
mengancammu saban waktu.
kau tidak akan mati
meski dunia memasang ranjau
pada telapak kakimu
yang ringkih terbata.
kau tidak akan mati.
Kutub, 2019
*
Don Quixote de la Mancha
: Miguel de Cervantes
Akulah laki-laki tua yang gila itu
amnesia mengamuk kepalaku.
Dunia ini—buku tebal yang kulahap
begitu saja tanpa rasa curiga
membuat mataku buta.
Akulah laki-laki tua yang gila itu
kesatria berkuda tangguh
yang tak goyah dengan raksasa
dan musuh sebesar gajah.
Haha hihi dengan Sancho Panza
mungkin sedikit menghibur nasib
burukku.
Bahwa Dulcinea, kekasih setia
yang hidup dalam kepalaku
—benar ada.
Bahwa kau—siapa pun engkau
harus sepakat, Dulcinea yang jelita
sanggup membenamkan
nyala matahari purba.
Kutub, 2019
*
Yang Lebih Singgah dari Desah
: Kepada yang Ingin Bunuh Diri
~Leo Tolstoy
Karena kau menyakini, rumah
Paling nyaman adalah diri sendiri.
Kau memutuskan pulang
Pada suatu petang yang genting.
Kau merasa terlalu lelah
Berjalan tanpa arah.
Kau butuh rumah teduh
Yang lebih singgah dari desah.
Yang lebih ah dari kata pasrah
Yang lebih uh dari kata aduh.
Kau mencari-cari dirimu sendiri
Kau tidak ingin jatuh terlalu jauh.
Kau susun ratusan rencana
Agar kau tak mudah rubuh.
Kau pasang kuda-kuda
Agar kakimu setangguh kaki gajah.
Kau berusaha gagah
Kau simpan kata ‘keluh’.
Mungkin suatu hari kau butuh
keluh, atau aduh, atau huh.
Agar kau tidak dibilang lengah
Agar kau tidak dibilang pongah.
Kutub, 2019