SARANG KENANGAN
Rona senja wajah itu jadi sarang kenangan
Yang berjamur seraya waktu makin uzur
Debu-debu ada di situ merangkul air mata
Dan tawa yang beku.
Masa kanak berlumut dan merapuh
Dahi sesak abu hasil terbakarnya ikatan masa lalu
Kau dan aku tak lagi satu
Kini menjadi batu.
Yang biasa mengejar angan
Sudah tiba waktunya mengunyah angin
Menikmati hari yang lirih
Merangkul jiwa dilanda perih.
Jakarta, 2023
***
WAJAHMU DI BANJIR KANAL TIMUR
Sabtu bernada haru terasa di kalbu
Meski langit biru dada berawan kelabu
Digiring luka beraroma daging busuk
Memori yang sempat lenyap
Kembali datang mengetuk kening yang kalap.
Satu waktu di Banjir Kanal Timur
Aku melihat wajahmu mengalir di air keruh
Tempat ikan-ikan menangis
Dan berenang dengan ringis.
Aku mendengarmu berbisik di antara
Tingginya pohon-pohon leda nan teduh;
Menyemai sendu membabi buta.
Di jajanan kaki lima kau terlihat dilema
Dan pudar senyum manismu di es batu remuk;
Tersaji pada kopi susu milikku.
Jakarta, 2023
***
MALAM DI WARKOP
Senyumanmu terselip
Di antara rentetan mi instan
Rasa kari ayam; disajikan hangat
Mengusir gigil malam.
Dan keseruput es jeruk
Asam manis kisah lapuk kita
Yang benam dan remuk tanpa cinta.
Namun pecah jua ingatan
Bergeming tepat kala telur
Jatuh di wajan dan mi goreng
Dihidangkan tepat di wajah pelanggan
Yang gemar mengeja angin malam.
Jakarta, 2023
***
ROMANSA BUKIT BATU MANDA
Asal muasal rindu,
Ketika langkahmu bersua langkahku,
Menata kenang dengan tenang,
Yang ringkuk saat ilalang,
Berdendang dengan kicau burung nan riang.
Genggam jemari di tengah hari,
Mentari membelai sebuah batu,
Berdiri tegak menantang dunia,
Di atas bukit indah,
Bukit Batu Manda.
Desir darah mengarus deras,
Tuntun jiwamu bersama mata angin,
Berbagi rasa di tengah duka yang sempat,
Mengoyak simpul yang tersulam erat.
Rerumputan hijau, desah udara rindu,
Sampaikan risalah yang terbenam di kalbu,
Lepas kata-kata berhamburan, menuai benih cinta,
Dengan mesra memagut pipimu selembut benang sutera.
Bukit Batu Manda,
Namamu ada,
Dalam sajak ia merapal doa,
Dalam nada ia begitu syahdu,
Menyisakan kasih yang tumbuh,
Di jantung Payakumbuh.
Jakarta, 2023