KURUNGBUKA.com, Serang – Juru bicara (Jubir) Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Dahnil Anzar, kembali tiba di kampus tempat ia mengajar dahulu, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Ia datang sebagai narasumber di kegiatan Diskusi Senja di Untirta Episode 4, di Anak Sultan Coffee, Kampus Pakupatan Untirta, Kota Serang, Jumat (11/9/2020).

Pada kesempatan itu, Dahnil mengulas terkait pertahanan nirmiliter yang saat ini harus digalakkan di era pandemi, yang ditemani oleh narasumber lainnya dari Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset, Agus Sjafari dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni, Suherna dengan dipandu oleh Wakil Dekan III Fakultas Hukum Untirta, Rena Yulia.

Menurut Dahnil, pertahanan nirmiliter terus digalakkan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI sebagai penguat bangsa dan negara. Salah satu caranya adalah melalui ilmu pengetahuan. Menurutnya, ilmu pengetahuan sekarang adalah sebagai panglima.

“Percayalah pada yang ahlinya, virolog, epidemologi, atau dokter-dokter lainnya, kita percaya dengan mereka ketika perang dalam melawan Covid. Jadi saya menyampaikan kampus harus menjadi tempat kampanye ke masyarakat bahwa panglima saat ini adalah ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Sebagai penguat ilmu pengetahuan tersebut, Kementerian Pertahanan juga sudah mengupayakan adanya pembelajaran pertahanan negara melalui Universitas Pertahanan yang di dalamnya konsen terhadap segala jenis pertahanan. “Kementerian pertahanan mikir futuristik. Sehingga di Universitas Pertahanan kita punya Fakultas Kedokteran, Kedoteran Militer, Kimia Militer, Biologi Militer, dan upaya yang paling jelas yakni ekonomi pertahanan,” ungkapnya.

Sementara itu, Suherna mengatakan, selain ilmu pengetahuan, sebagai alat pertahanan nirmiliter pendekatan agama menurutnya adalah yang paling penting. “Bagi umat Islam Al-Quran itu sebagai syifa, atau sebagai obat. Jadi jika kita membaca Al-Quran makan kita akan tenang, jadi otomatis bisa meningkatkan imun,” katanya.

Terlepas dari itu, Suherna, menyambut antusias kedatangan Dahnil. Menurutnya, Dahnil sudah mengukir sejarah di Untirta selama kurang lebih 12 tahun. Sebab, seperti diketahui, Dahnil adalah dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untirta. “Tentunya ini kebanggaan dan apresiasi buat Untirta.(lemri/red)