KURUNGBUKA.com, JAKARTA – Muamalat Institute (MI) selaku anak perusahaan Bank Muamalat Indonesia (BMI) mendukung berjalannya  program Muamalat Associate Program Digital Banking (MAP-DB), untuk berkontribusi pada pertumbuhan digitalisasi perbankan syariah melalui BMI.

Dalam acara yang diselenggarakan secara Live di MI-DIO (Studio Muamalat Institute) yang memiliki bisnis multimedia. Hadir secara langsung Direktur Bisnis Retail, Purnomo B. Soetadi, Direktur Operasional, Awaldi, Chief Human Capital Officer, Riksa Prakoso, Pejabat senior dan seluruh orang tua peserta. Kegiatan ini juga mengangkat tema “Fixing The Glitch in Disruption Era” melalui daring.

Purnomo B. Soetadi Direktur Bisnis Ritel BMI menyatakan MAP Digital Banking adalah sebuah inisiatif dari BMI, bahwa mau tidak mau dalam situasi seperti sekarang ini, landscape-nya sudah berubah, kebutuhan nasabahnya berubah, ekosistem di sekelilingnya berubah, dan behavior-nya juga berubah.

Contoh perubahan itu adalah biasanya kita setiap pagi membaca surat kabar, atau menunggu berita di televisi, sekarang kita tinggal membaca berita melalui handphone kita saja, yang bisa diakses setiap saat.

“Alhamdulillah, selamat datang di Bank Muamalat, saya sampaikan kepada para MAP digital banking Bank Muamalat. Kita harus bersyukur bisa berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat. Saya mewakili pak Ahmad K. Permana, Presiden Direktur Bank Muamalat, beliau menitipkan salam, selamat kepada para MAP digital banking yang telah bergabung di Bank Muamalat, beliau kebetulan belum bisa join pada acara ini, tetapi nanti Insya Allah di event selanjutnya, pak Dirut akan menyapa langsung temen-temen sekalian,” tutupnya sambil meresmikan opening ceremony MAP DB BMI.

Head People Development & Culture, Anton Hendrianto merasa bangga kepada seluruh peserta MAP-DB ini yang terpilih. Ia meyakini ke-20 orang yang telah terpilih dan bergabung di MAP-DB ini akan berkontribusi nyata untuk membuat perbedaan pada bisnis digital BMI.

Ini adalah salah satu ikhtiar dari BMI untuk menjawab tantangan terkini, di mana saat ini customer dan client semakin berubah. Sehingga cara bekerja pun berubah, dan kedepannya akan bekerja semakin digital.                                                                      

“Pemilihan MAPDB ini dari seluruh kampus Indonesia melalui tujuh seleksi, dan jumlah CV yang masuk 6.400 untuk mengisi 20 posisi. Selamat untuk MAPDB terpilih, tapi ini baru satu pintu yang baru kalian buka, dan ada beberapa pintu yang harus kalian buka untuk membantu BMI mendorong digital ekosistem di Syariah,” ungkap Anton yang juga menjabat sebagai Executive Director di MI.

Anton menambahkan, Peserta MAP DB ini akan melewati beberapa tahap, kurang lebih satu tahun, 6 bulan pertama mereka akan full belajar. Ini adalah bentuk komitmen kuat BMI untuk mewujudkan “IDEAL Place to Work” dengan memastikan seluruh peserta MAP-DB ini memiliki kompetensi yang sama, baik untuk designer maupun untuk developer.

“Sangat berharap di 12 bulan nanti setelah melewati semua ini bisa lulus, dan setelah itu berkontribusi nyata untuk BMI dan juga institusi keuangan Syariah. MI akan mendorong kompetensi digital generasi muda yg meliputi Digital Marketing, Developer, Designer dan Data Scientist melalui program yg terpadu dan terstuktur”, ujarnya. (dhe/rls)