KURUNGBUKA.com, CILEGON – MTs dan MA Al-Khairiyah Karangtengah memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw., 1443 H, Rabu (2/3) di pelataran sekolah. Tema yang diusung tahun ini adalah “Dengan Semangat Isra Mi’raj Mari Kita Tingkatkan Keimanan yang Kokoh untuk Membentuk Pribadi Muslim Sejati”.

Kegiatan Peringatan Isra Mi’raj ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diinisiasi oleh OSIS MTs dan MA Al-Khairiyah Karangtengah.

Menurut Ayatullah, selaku Kepala MTs Al-Khairiyah Karangtengah, tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu untuk mentadaburi dan mengambil ibrah dari perjalanan baginda Nabi Muhammad Saw. dalam peristiwa Isra Mi’raj.

Dalam sambutannnya, Ayatulloh cukup mengapresiasi kinerja pengurus OSIS MTs dan MA Al-Khairiyah Karangtengah.

“Dengan serba keterbatasan, mereka mampu menyelenggarakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Kami, selaku dewan guru akan mendukung kegiatan-kegiatan yang positif yang dilakukan oleh pengurus OSIS,” ucapnya.

Selain itu, panitia menghadirkan penceramah, K.H. Muktillah, S.Ag., M.M.Pd. Ia menyampaikan pesan bahwa di dalam peristiwa Isra Mi’raj  ini kita dapat memetik hikmah yang sangat banyak. Salah satunya yaitu bagaimana kita, umat Islam dapat menghindari penyakit Psikoneurosis atau Gangguan Neurosis.

“Penyakit Psikoneurosis merupakan penyakit mental yang ditandai dengan kecemasan, konflik batin, kesedihan yang berlebihan dan putus asa. Dalam bahasa agama, penyakit ini disebut Was-was, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah An-nas ayat 4-5,” terangnya.

Ia melanjutkan, dalam sejarah Islam dikenal dengan amul huzn, tahun duka atau tahun kesedihan. Di tahun duka itu, Nabi Muhammad Saw. kehilangan dua orang terdekat yang dicintainya, yaitu Khadijah binti Khuwailid (isteri Nabi) dan Abi Thalib bin Abdul Muthalib (Paman Nabi).

Kehilangan kedua orang yang dicintainya itu, Nabi Muhammad Saw. merasa sedih. Oleh karena itu, untuk mengobati rasa sedih itu, Allah Swt, memberikan hadiah, yaitu Isra Mi’raj. Dari perjalanan Isra Mi’raj ini, Allah Swt. memberikan Nabi Muhammad Saw. oleh-oleh, yaitu shalat lima waktu.

“Penyakit psikoneurosis dapat disebabkan karena gangguan Jin atau gangguan dari manusia. Salah satu cara untuk menghindari penyakit psikoneurosis adalah dengan memperbanyak dzikir, mendekatkan diri pada Allah, Swt dan menghayati ayat-ayat suci Al-Qur’an,” jelasnya.

Di akhir ceramah, K.H. Muktillah, S.Ag., M.M.Pd. mengajak para siswa dan dewan guru untuk mendo’akan korban banjir yang berada di Serang-Banten agar diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh siswa-siswi MTs, MA, dewan guru dan staff Madrasah Al-Khairiyah Karangtengah. (Dhe)