KURUNGBUKA.com, SERANG – Untirta melangsungkan puncak kegiatan Dies Natalis ke-39, Kamis (15/10/2020), di halaman rektorat Kampus A Untirta, Pakupatan, Kota Serang. Puncak kegiatan Dies Natalis ini diisi dengan pengumuman pemenang aneka perlombaan, stand-up comedy dan yang paling membahagiakan adalah diluncurkannya buku Sketsa untuk Untirta: Sehimpun Catatan dari Alumni dan Mahasiswa yang diterbitkan oleh Untirta Press dan buku Dua Dasawarsa Pembentukan Provinsi Banten: Catatan 20 Tahun Banten Membangun yang diterbitkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten bekerja sama dengan Untirta Press.
Salah satu penulis buku Sketsa untuk Untirta, Vivi Intan Pangestuti, yang merupakan mahasiswa difabel Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP Untirta, mendapatkan sambutan hangat dan apresiasi dari pejabat Untirta. Vivi mendapatkan perhatian dari pejabat kampus Untirta karena tulisannya berjudul Catatan Mahasiswa Difabel nyaris tidak ada kesalahan ketik berdasarkan catatan dari editor dan memiliki gaya bahasa yang khas dan terstruktur. Padahal, seperti pengakuannya, Vivi menulis hanya dengan menggunakan media handphone lama alias jadul.
“Saya hanya pakai handphone lama, karena tidak punya laptop dan komputer. Kemudian jika tidak ada kesalahan ketik, tipsnya ya saya berulang-ulang membaca kembali tulisan saya,” ujarnya.
Penuturan dari Vivi rupanya membuat sebagian besar audien terenyuh, tidak terkecuali Dekan FKIP Untirta, Dase Erwin Juansah. “Saya terenyuh, dan saya malu mahasiswa saya yang berprestasi ini tidak punya laptop, maka sebagai bentuk apresiasi kami, kami akan menyerahkan laptop untuk Vivi,” kata Dase dengan mata yang berkaca-kaca.
Bukan hanya Dekan FKIP Untirta, Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, yang juga turut larut dalam suasana haru tersebut berjanji akan memberikan hadiah handphone baru untuk Vivi.
“Senin besok saya pastikan Vivi sudah punya hape baru. Saya pastikan itu,” janjinya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni, Suherna, yang menginisiasi lahirnya Buku Sketsa untuk Untirta ini juga menjanjikan beasiswa untuk Vivi. “Atas apa yang sudah dilakukan Vivi untuk Untirta maka kami akan beri beasiswa untuknya,” ujarnya.
Atas apresiasi tersebut, Vivi sangat berterima kasih dan tentu gembira. Namun, lebih dari itu, menurutnya, adalah yang paling membuatnya bahagia karena Untirta sudah memberikan kenyamanan bagi dirinya sebagai mahasiswa difabel.
“Saya nyaman di Untirta, tidak ada diskriminasi dan Untirta pun peduli dengan difabel karena sudah memberikan fasilitas untuk difabel. Hanya tinggal menambah fasilitas, seperti bahan bacaan untuk difabel,” ungkapnya.(rls)