KURUNGBUKA.com – (07/01/2024) Yang “menguasai” dunia adalah novel. Kalimat harus disangkal meski angka-angka penjualan membuat kita terpana. “Secara keseluruhan, novel Brown sudah terjual lebih dari 200 juta kopi di seluruh dunia, dan sudah diterjemahkan ke dalam lima puluh dua bahasa berbeda,” tulis Lisa Rogak (2006).
Angka pasti berubah setelah tahun-tahun berganti. Novel yang “menguasai” dunia itu berjudul The Da Vinci Code, yang tercatat dalam sejarah industri novel di dunia. Novel penuh masalah, yang memungkinkan debat-debat tidak pernah ada ujungnya.
Pengakuan oleh Dan Brown: “Aku bekerja mati-matian dalam menulis buku ini.” Kita mengerti tingkat kesulitan dan seribu risiko yang dihadapinya, sejak menulis sampai terbit. Pembaca pun menikmati novelnya mati-matian. Yang terjadi, polemik mati-matian antara pelbagai pihak.
Novel membuat kaum beriman marah, penikmat seni merasa diejek, dan pemuja cerita terjebak kejutan-kejutan. Pada akhirnya, novel itu muncul di banyak negara. Novel yang (tidak) menghibur, setelah berita-berita mengenainya makin bertambah.
Novel yang mengubah nasib pengarangnya. Ia tidak hanya bergelimang uang. Dan Brown keseringan mendapat bantahan, ancaman, dan permusuhan. Pengarang yang berani mempersembahkan novel dengan mati-matian lumrah mendapat “hujatan” dan “fatwa mati” dari pihak-pihak yang berseberangan.
Hidup yang tidak tenang setelah novel dibaca jutaan orang. Novel yang membawa “kutukan” sekaligus “berkat”. Dan Brown tampil sebagai sosok yang “menggenggam” dunia dengan novel. Dunia yang tidak mau diam. Novel yang mendendam.
(Lisa Rogak, 2006, Dan Brown: a Biography, Bentang)
Dukung Kurungbuka.com untuk terus menayangkan karya-karya terbaik penulis di Indonesia. Khusus di kolom ini, dukunganmu sepenuhnya akan diberikan kepada penulisnya. >>> KLIK DI SINI <<<