KURUNGBUKA.com, SERANG – Muhammad Haidar Ali, pembedah buku “Merayakan Kematian” karya Muthakin Al-Maraky menilai bahwa tema yang diangkat dalam kumpulan cerpen tersebut mayoritas membahas kritik sosial. Judul buku ini juga diambil dari salah satu cerpen di dalamnya.

“Tokoh Tuan Katak dalam cerpen yang dijadikan judul menceritakan tentang persawahan yang dijadikan pabrik. Di sini ada konflik agraria. Mereka menari-nari seperti pesta yang merayakan kematian moral manusianya. Digambarkan juga manusia harusnya menjaga bumi bukan malah merusaknya,” paparnya di Rendez-Vous Cafe Rumah Dunia pada Sabtu (13/11/2021).

Muthakin menanggapi, manusia itu adalah gelar tertinggi. Cara untuk mencapainya harus meningkatkan sifat-sifatnya menjadi lebih manusiawi.

“Dalam cerita yang saya tulis, seluruh benda-benda mati saya coba hidupkan. Saya berikan benda-benda Itu perasaan. Kemudian, ketika kita merusak lingkungan, tidak hanya umat manusia yang terkena dampaknya, seluruh makhluk hidup, makhluk halus dan benda-benda mati yang berada di bumi akan menjerit dan menangis karena ulah makhluk yang mengaku berakal itu,” jelasnya. (Fik)