KURUNGBUKA.com, SERANG, 20/01/2023 – Perfilman tanah air mulai bangkit kembali beberapa bulan terakhir, bahkan dikutip dari twitter @bicaraboxoffice dalam twit-nya menyatakan dengan gagah ‘Terima kasih untuk seluruh Film Indonesia! Tahun 2022 ini menjadi tahun dengan peraihan penonton tertinggi sepanjang sejarah perfilman Indonesia”.
Seolah tak mau melewatkan moment ini, beberapa pelaku ekonomi kreatif Banten segera menggagas sebuah kegiatan konten kreatif yang dilabeli “Kamar Bedah” yang berawal dari ide membedah karya untuk memperoleh inspirasi baru. Acara yang dikemas interaktif ini diramu oleh tim Fekraf (Forum Ekonomi Kreatif) Banten dan Gelas Kosong Entertainment.
Karya kreatif yang diulas pada kegiatan perdana ini adalah dua film Pendek yang berjudul ‘Ngiring Belasungkawa’ yang disutradari oleh Praditha Blifar dan ‘Harap Tenang, Ada Ujian’ karya sutradara Ifa Isfansyah.
Ketua Fekraf Banten, Andi Suhud yang juga tampil sebagai salah satu tim bedah menyampaikan dalam diskusi tentang pentingnya kegiatan kreatif sebagai ruang temu ekosistem kreatif.
“Talkshow ini adalah bagian dari upaya atas pentingnya Berkoneksi, Berkolaborasi dan Berselebrasi dari berbagai sub-sektor Ekonomi Kreatif. Karena saat membuat Film, pada dasarnya tidak hanya mengaktifasi pelaku perfilman saja, didalamnya juga melibatkan para pelaku Musik, Seni Pertunjukan, Desain Interior, Desain Visual, Fashion dan lain lain,” kata Andi.
Di episode perdana ini “Kamar Bedah” menghadirkan tiga orang pemantik atau disebut sebagai ‘Tim Bedah’, selain Andi Suhud hadir pula Rambat Randi Ahmad, sineas yang aktif dalam rumah produksi Fourcolours Film serta Dr. Yoki Yusanto, akademisi Untirta yang aktif mendalami fotografi.
Dr. Yoki Yusanto menyampaikan, pelaku perfilman di Banten memiliki kesempatan besar untuk membuat karya yang bisa berkompetisi di festival film Nasional dan Internasional.
“Kita tidak perlu malu untuk mengangkat unsur budaya lokal Banten. Karena sudah banyak film yang sukses mengangkat berbagai unsur budaya lokal tanah air, dan kita punya potensi itu, dan kegiatan seperti ini bisa jadi pemicunya,” ujar Yoki bersemangat.
Rambat Randi, yang banyak bertutur soal pengalamannya terlibat di perfilman nasional, berharap kegiatan ini dapat diselenggarakan secara rutin.
“Talkshow Kamar Bedah ini harus diadakan rutin sebulan sekali, dan harus menjadi stimulus untuk membesarkan kegiatan industri perfilman di Banten dengan cara mendiskusikan dan bertukar pemahaman mengenai perfilman dan pembuatan film. Karena di kota besar pun seperti itu,” terang pria asal Kramat Watu itu.
Dipandu oleh Dewa dan Yopie dari Gelas Kosong Entertainment, Kamar Bedah berlangsung santai dan interaktif. Umakite Cafe, Taktakan Kota Serang menjadi pilihan tempat pertama Kamar Bedah, karena rencananya Fekraf Banten dan Gelas Kosong akan menyelenggarakan bergilir di cafe lain.
Tempatmu mau jadi yang berikutnya? Silahkan berkirim pesan ke akun instagram @fekrafbanten atau @gelaskosongentertaiment. (NJ/ast)