KURUNGBUKA.com, BANDUNG – Festival Literasi Indonesia 2021 yang dihelat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Dirjen Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus sejak 3-5 September 2021, menampilkan acara bedah buku Gong Smash di Hotel Four Points by Seraton Bandung, Sabtu, (4/9/21).

Pada sesi Praktik Lanjut Literasi Baca Tulis itu Deasy Tirayoh, pembedah buku mengaku saat membaca Gong Smash merasa terkesan dengan literasi keluarga yang ada dalam cerita Gong Smash.

“Buku setebal 260 halaman itu memberikan kesan tersendiri bagi saya. Saya meng-highlight pesan Emak pada Heri (Gol A Gong) bahwa hidup Heri akan selalu dipenuhi dengn risiko karena memiliki kekurangan. Tidak semua orang tua akan dengan kuat mengatakan itu pada anaknya. Apa yang dikatakan Emak adalah bukti bagaimana support system dalam keluarga Mas Gol A Gong bekerja dengan baik,” ungkap Deasy.

Selain itu buku Gong Smash terbitan Epigraf, Agustus 2021 itu berhasil membuat Deasy berkaca-kaca saat membacanya.

“Perjuangan, tantangan, hambatan Mas Gong meraih emas bulu tangkis dan orang tua yang selalu mendukung semua yang dilakukan Heri,” jelasnya.

Pada saat diminta untuk memberikan kritik terhadap buku Gong Smash, Deasy mengaku sulit untuk menemukan titik lemah pada buku ini. “Gong Smash merupakan buku autobiografi yang tidak biasa. Saya bisa menikmati saat membacanya. Barangkali karena jam terbang penulisnya,” jelas Deasy. (Tim Pusdok DBI)