KURUNGBUKA.com, SERANG – Dalam rangkaian acara Safari Literasi bersama Duta Baca Indonesia, Daniel Mahendra selaku penyunting buku terbaru Gol A Gong yang berjudul “Gong Smash! Dari Raket Ke Pena, Dari Lapangan Ke Petualangan” merasa ‘gila’ karena hanya membutuhkan durasi waktu 15 hari sampai bisa terbit. Ia menceritakan proses penerbitannya melalui diskusi daring di aplikasi zoom meeting pada Senin, (30/08).
“Proses penulisannya paralel. Mas Gong kirim naskah, saya langsung edit di hari itu juga. Sama halnya dengan besoknya, dan seterusnya. Saya terima outline dulu, bab bisa diolah. Tadinya ada 30 bab, setelah berdiskusi dengan penulisnya, akhirnya jadi 25 bab dengan 260 halaman. Kemudian saya kirim ke layouter dan design cover. Penjualannya pun berjalan bersamaan melalui website epigraf.id atau marketplace Buku Malka. Bulan September ini juga akan masuk cetakan kedua,” jelas Daniel.
Gol A Gong mengaku percaya kepada penerbit Epigraf untuk bisa menerbitkan karya tulisnya dengan tepat waktu di hari kelahirannya pada 15 Agustus lalu. Ia membagi tulisannya ke dalam tiga fase: masa kanak-kanak, masa remaja, dan masa dewasa.
“Saya berusaha menuliskannya, untuk tidak narsis melainkan saya memposisikan diri sebagai pembelajar. Saya menulis dengan serius dalam waktu dua minggu. Buku ini saya niatkan buat generasi muda agar bisa mengambil spirit dari berolah raga dan membaca buku. Hidup ini seperti di lapangan sebelum angka terakhir, ya jangan menyerah,” katanya.
Sementara itu, Jauza Imani, peserta asal Lampung yang mengikuti acara tersebut merespons bahwa buku Gong Smash! sangat detail. Ia sampai memberikan hadiah buku ini kepada kedua anaknya.
“Saya sih sudah nggak kaget kalau Mas Gong menulis buku dengan durasi yang singkat dan meledak. Saya baca di bagian awal tiba-tiba mata menjadi berkaca-kaca. Saya bisa dengan mudah memvisualisasikan kata-kata yang tertuang di dalam buku Gong Smash! Mas Gong hebat tapi ada yang lebih hebat darinya yaitu orang tuanya. Selamat buat Mas Gong dan Penerbit Epigraf,” ujarnya. (fik)